Nasional

Dugaan Tanah Pecaton Desa Gunggung Sumenep Digadaikan Jadi Isu Hangat

×

Dugaan Tanah Pecaton Desa Gunggung Sumenep Digadaikan Jadi Isu Hangat

Sebarkan artikel ini
index 2

SUMENEP, limadetik.com – Adanya isu dugaan tanah pecaton Desa Gunggung, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang digadaikan menjadi isu hangat diperbincangkan warga.

Berdasarkan keterangan dari warga Desa Gunggung bahwa tanah tersebut memang betul ada yang digadaikan dan sampai sekarang belum jelas keberadaannya.

H. Moh. Busar Jazeri salah satu tokoh sekaligus penduduk asli Desa Gunggung membenarkan hal tersebut bahwa tanah pecaton digadaikan oleh mantan Kepala Desa kepadanya dan sampai sekarang belum ada pengembalian.

“Hingga saat ini tanah tersebut belum ditebus, semuanya memang digadaikan sejak awal pada kepemimpinan Haeruddin, sampai pada kepemimpinan istrinya yang sekarang,” jelas Senin (5/8/2019). Kemrin.

H.Busar menjelaskan jika tanah tersebut tidak hanya kepada dirinya saja, melainkan ada beberapa tanah yang juga digadaikan kepada selain dia.

“Bukan hanya kepada saya digadaikan, tapi sama orang lain juga banyak. Kalau saya dua lokasi 50 juta, termasuk Musamman 20 juta, Pak Nu, Pak Suki, sampai sekarang belum ada pengembalian terkait uang tersebut kepada saya, saya yakin termasuk kepada yang lainnya juga,” bebernya.

Lebih lanjut H. Busar, mengatakan dalam dua hari ini akan menindaklanjuti, sebab hal itu sudah melebihi dari waktu dan kesepakatannya.

“Dia kan awalnya pinjam uang, jaminannya sawah (tanah pecaton, red), menurut kebiasaan itu kan sudah masuk digadaikan, jadi saya akan tagih itu. Merugikan ke saya kalau tidak dikembalikan, kan jabatannya sudah habis,” ungkap dia.

Terpisah Pejabat (PJ) sementara saat Desa Gunggung Farid saat dikonfirmasi mengatakan baru tau terkait tanah pecaton yang digadaikan, sebab dari info yang dia dapat tanah tersebut disewa oleh mantan kades.

“Ini kan begini, di awal itu Kades naruh uang ke kas desa untuk nyewa tanah tersebut, biasanya kalau sewa itu jangka waktunya sekitar dua musim padi, soal tanah itu digadaikan ke orang lain saya baru tau sekarang,” terangnya.

Selain Pj Desa Gunggung, Haeruddin mantan Kepala Desa Gunggung saat dikonfirmasi via telepon belum bisa memberikan keterangan secara jelas lantaran sibuk.

“Saya masih ada di tahlilan mas, nanti hubungi kembali,” jawabnya singkat.

Hingga saat ini sejak berita ini dinaikkan belum ada kejelasan terkait hal itu, meskipun telah dikonfirmasi beberapa kali via telepon nomernya tidak aktif. (Yd/Md/red)