SUMENEP, limadetik.com — Penyakit kencing Manis (diabetes melitus) merupakan penyakit mematikan. Penyakit ini menjadi momok bagi siapa saja. Korban pun banyak yang berjatuhan. Menurut data yang dikeluarkan oleh International Diabetes Federation mencatat saat ini setiap 8 detik ada orang yang meninggal akibat diabetes di dunia.
Jumlah penderita diabetes Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia. Jumlah terbesar penderita penyakit ini ditempati Tiongkok, India, Amerika Serikat, Brasil, dan disusul Meksiko. Sedangkan didalam Negeri ada lima provinsi dengan penderita diabetes tertinggi, yakni DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, dan Jawa Timur.
Beberapa anjuran dari para ahli medis, sebelum diabetes semakin mengkhawatirkan atau menjadi komplikasi penyakit lainnya, maka anggota keluarga dapat mencermati gejala diabetes sejak dini. Gejala yang lazim adalah sering buang air kecil, cepat haus, lekas lapar, berat badan turun drastis, luka sulit sembuh, dan beberapa gejala lainnya.

Kemarin (15/11/2019) limadetik.com mewawancarai Sertu M.S. Arifin di Yogyakarta via telepon. Beliau adalah seorang tentara dan owner Komunitas Therapy Ramuan Banyuurip di Yogyakarta. Cabang dari komunitas ini ada di beberapa kota besar di Indonesia, bahkan ada juga cabangnya di luar Negeri.
“Ada salah satu solusi murah dan layanan gratis bagi penderita diabetes yang diberikan oleh Komunitas Therapy Ramuan Banyuurip,” ujar lelaki perkasa kelahiran Pasongsongan, Sumenep.
“Silakan menghubungi nomer HP saya di 087738553355. Semua penyakit ada obatnya. Tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Yakinlah, bahwa Allah SWT akan menolong umat-Nya yang mau berikhtiar untuk sembuh.” tambahnya.

M.S. Arifin menambahkan, bahwa pengobatan yang diberikan pada pasien adalah ramuan herbal. Tidak ada zat-zat kimia berbahaya. Semua aman dan terdaftar di Dinkes (Dinas Kesehatan). Ramuannya terbukti manjur untuk mengobati segala macam penyakit kronis lainnya. Salah satunya adalah penyakit kencing manis.
“Di komunitas kami dalam melakukan terapi terhadap pasien, yaitu melalui terapi oles, kompres, tetes, dan kumur,” ujar lelaki dermawan ini yang hanya tamatan SMPN 1 Pasongsongan Kabupaten Sumenep.
Dalam penjelasannya, terapi oles bermanfaat untuk melunakkan otot kaku, mengeringkan gatal-gatal, menyembuhkan luka lama dan luka baru.
Terapi kompres berfungsi untuk menutup luka lama dan baru, mengempeskan benjolan dan pembengkakan. Terapi tetes berfaedah untuk membuka syaraf dan segala macam bentuk penyakit penyumbatan. Terapi kumur berkhasiat untuk mengeluarkan kolesterol, kadar gula, asam, kelenjar, toksin, nikotin, virus dan lain-lain.
“Sengaja di Komunitas Banyuurip kami memasang slogan: Alternatif bagi pasien yang takut operasi. Kalau bukan lewat operasi bisa sembuh, kenapa Anda tidak mencobanya,” pungkasnya meniscaya. (Yant Kaiy/YT)