Nasional

Indikasi Praktek Gelap, Oknum Karyawan PLN Kelabui Pelanggan

×

Indikasi Praktek Gelap, Oknum Karyawan PLN Kelabui Pelanggan

Sebarkan artikel ini
IMG 20200625 WA0094
Ilustrasi foto

SAMPANG, Limadetik.com – Salah satu Pelanggan PLN atas nama MH (inisial) asal Camplong, Kabupaten Sampang, Jawa Timur melalui pihak keluarganya Jeppar menceritakan kepada limadetik.com tentang kronologis pembayaran  PLN melalui petugas/karyawan PLN bernisial AS yang ternyata pembayaran yang selama ini di berikan kepada AS tidak pernah tercatat telah melakukan pembayaran di PLN.

Menurut Jeppar, pihak keluarga dari MH telah membayar dari bulan april 2019 hingga bulan november 2019. Dirinya baru mengetahui bahwa pembayarannya selama ini tidak pernah tercatat sudah membayar setelah menerima surat teguran dari PLN pada bulan mei 2020.

Pihak keluarga selama ini sengaja membayar melalui petugas PLN inisial AS, karena petugas tersebut selalu menagih ke rumahnya dengan ancaman akan di putus aliran listriknya bila tidak diberikan uang.

“Petugas itu sering ke rumah, dan menagih pembayaran PLN dengan ancaman akan di putus listriknya kalau tidak bayar, padahal setelah di kasi uang pembayaran petugas tersebut tidak pernah memberi tanda bukti pembayaran” kata Jeppar, Kamis (25/6/2020).

Dirinya dan pihak keluarga merasa kaget, setelah dapat surat teguran penunggakan dari PLN, yang ternyata uang yang di bayarkan kepada oknum petugas/karyawan yang bernama AS tidak pernah di catat sebagai pembayaran.

Oknum petugas PLN inisial AS sempat melakukan pemutusan aliran listrik di rumahnya, sehingga pihak keluarga membayar tiga belas bulan agar aliran listrik hidup kembali, meski saat itu belum ada kejelasan uang pembayaran yang sudah di bayarkan ke petugas PLN yang bernama AS.

“Sisa tunggakan tinggal dua bulan sekarang, yaitu mei dan juni 2020, sedang uang yang di bayar ke AS belum jelas” tutur jeppar.

Menurut Jeppar pihak PLN sempat ke rumah MH. “Kebetulan saya yang menemui” ujarnya.

Kedatangan pihak PLN ke rumah MH menurut keterangan Jeppar di wakili oleh orang yang dikenalnya dengan nama Tandi dan Arip.

“Mereka ke rumah untuk mengagendakan mediasi dengan AS sebagai petugas PLN dan keluarga saya.” ucap Jeppar.

Sedangkan terkait agenda kapan mediasi antara pihak keluarga Jeppar dengan petugas PLN yang bernama AS masih menunggu konfirmasi dari pihak PLN.

“Yang mengagendakan pihak PLN tentang kapan mediasinya, mediasi itu terkait uang pembayaran yang sudah masuk ke AS sebesar satu juta dua ratus” tegas Jeppar.

Saat di konfirmasi, pihak PLN melalui Tandi, menyatakan akan mengagendakan mediasi antar pelanggan dengan petugas.

“Untuk kejelasannya kita agendakan mediasi antara pelanggan dengan petugas, tks” ucap Tandi melalui pesan whatsApp.

Tandi tidak menjawab lebih lanjut terkait dengan kapan agenda mediasi kedua belah pihak akan dilangsungkan, tidak hanya itu Tandi enggan menjawab terkait posisi atau jabatannya di PLN. (zaman/yd)