SUMENEP, Limadetik.com — Bupati Sumenep KH. Abuya Busyro Karim buka Kirab Budaya dan kreatifitas ketupat di pantai wisata lombang, Sabtu (23/6/208).
Kegitan kirab budaya dan kreatifitas ini digelar untuk menghidupkan kembali budaya masyarakat madura pada umumnya khusus nya di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur yang sudah lama tidak digelar secara rame oleh pemerintah Kabupaten Sumenep, yang biasa nya berlangsung pasca lebaran hari raya idul fitri.
“Pastinya acara kirab ketupat ini bertujuan ingin menghidupkan kembali budaya masyarakat indonesia, khususnya di sumenep, dan positifnya acara ini agar para pemuda pemudi kita bisa mengerti makna dari sebuah kebudayaan yang ada”
Bupati menambahkan, pemerintah sumemep mengingingkan agar kegiatan seperti ini dilaksanakan setiap tahun nya, setelah hari raya idul fitri agar budaya ketupat melekat dihati masyarakat sebagai ajang silaturrahmi antar sesama di moment lebaran.
“Kedepannya kita berharap pemerintah kabupaten sumenep tetap memperhatikan budaya seperti ini, setidaknya ini adalah ajng silaturtahmi dintara masyarakat pada moment-memont idul fitri” ungkap Pengasuh PP. Al-Karimiyah ini.
Acara yang di gelar pemkab sumenep melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaketrans) ini berlangsung meriah, disamping bersamaan dengan hari libur lebaran ketupat tempat yang dipilih juga merupakan salah satu objek wisata unggulan di Kabupaten ujung timur madura ini.
Di tempat yang sama, Kadisnakertrans Sumenep Mohamad Fadillah mengatakan, sebagai koordinator pelaksana pihaknya telah mempersiapkan event pesta rakyat kupatan dan festival ketupat dengan semaksimal mungkin dan akan diusahakan tetap terlaksana setiap tahunnya.
“Tentunya kegiatan ini jauh-jauh hari sudah kami persiapkan agar bisa disaksikan dan dinikmati para bukan saja oleh peserta tapi terlebih oleh pengunjung wisata, sebab ini juga bagian dari program visit. Namum namanya event pasti ada kekurangan dan itu pasti bagian dari kewajaran kamo sebagai manusia biasa” pungkas Fadillah.
Adapun kegiatan festival kupatan ini diikuti oleh 52 peserta yang berasal dari berbagai instansi di Sumenep, baik Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kecamatan, maupun Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Sumenep. (yd)