LIMADETIK.COM, SUMENEP – Bupati Achmad Fauzi, sambut kunjungan kerja (kunker) menteri sosial RI, Tri Rismaharini, di Kedai HK, Kabupaten Sumenep. Minggu (29/1/2023).
Bupati Achmad Fauzi menyampaikan terima kepada menteri sosial, karena cepat dalam merespon permasalahan yang terjadi di daerah Sumenep, khususnya yang dialami Assyifa.
Menurutnya, langkah yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah, sebagai bentuk monitor, artinya tidak menutup mata dengan gejala yang dialami assyifa.
“Ada beberapa anak, di Kecamatan Manding, di Desa Torbang dan Kecamatan Lenteng, dengan gejala yang sama seperti Assyifa, semua proses penanganannya tidak mudah, ada tahapan yang harus dilaksanakan. Contoh penanganan Assyifa, pertama dilakukan bulan 9 september, dilanjut 27 Desember 2022, insyaAllah penangan terakhir pada awal maret 2023 dengan memperhatikan pertimbangan medis,” katanya.
Seorang anak dengan kasus lahir tanpa anus (atresia ani), di desa torbang sudah mencapai usia 9 tahun, belum dilakukan operasi, karena menunggu pertimbangan medis.
“Sedangkan progres penanganan Assyifa, tinggal satu kali penanganan. InsyaAllah bulan maret, Apabila bila secara medis bisa dilaksanakan operasi. Yang perlu saya sampaikan adalah, terima kasih kepada kementerian sosial, artinya pemerintah pusat juga sangat responsif kepada sumenep,” ujar cak Fauzi sapaan akrabnya baru baru ini.
Sebagai instansi penanganan persoalan sosial, Kepala Dinas Sosisal Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep, Drs. Achmad Dzulkarnain berjanji akan terus berupaya untuk menyelesaikan kasus lahir tanpa anus (atresia ani).
“Kedepan, kami akan terus melakukan upaya kongkrit, untuk menyelesaikan kasus yang serupa, seperti temuan di Desa Torbang, di Kecamatan Manding dan lainya,” ungkapnya.
Pihaknya menjelaskan, ditengah banyaknya gejala seperti yang dialami Assyifa. “Alhamdulillah menteri sosial RI, rela datang ke Sumenep untuk memperhatikan Assyifa sebagai prioritas penanganan, mulai dari penanganan ekonomi keluarga sampai penuntasan kesehatan,” pungkasnya.