Peristiwa

Cuaca Ekstrem, Kapal Yacht Asal Australia Terdampar di Perairan Sumenep

×

Cuaca Ekstrem, Kapal Yacht Asal Australia Terdampar di Perairan Sumenep

Sebarkan artikel ini
Cuaca Ekstrem, Kapal Yacht Asal Australia Terdampar di Perairan Sumenep
Kapal Yacht Australian asal Australia terdampar di Pulau Giiiyang

Cuaca Ekstrem, Kapal Yacht Asal Australia Terdampar di Perairan Sumenep

LIMADETIK.COM, SUMENEP – Kapal Yacht Australian asal Negara Australia yang mengalami mesin mati terdampar di Perairan Pulau Giliyang Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep, Jawa Timur pada Hari Rabu 29 Januari 2025.

Kapal Yacht yang dibawa pasangan suami istri (Pasutri) asal Australia itu mengalami mesin mati pad Rabu, 29 Januari 2025 sekira pukul 15.00 Wib, tepatnya di perairan Pulau Giliyang Kecamatan Dungkek Kabuoaten Sumenep atau kyrang lebih sekitar 100 meter dari pantai pada koordinat S 6°59’1.63″ E 114°9’47.49″

Kronologis kejadian berawal pada hari Rabu 29 Januari 2025 pukul 12.05 Wib, Personel Sat Polairud Polres Sumenep memperoleh informasi dari personel Polsek Dungkek bahwa masyarakat yang sedang menyebrang menuju Pulau Giliyang melihat tembakan Sejenis Suar sebanyak 5 kali dari kapal yang tidak diketahui identitasnya.

“Jaraknya cukup jauh dari penglihatan sekitar 5 Mill dari arah timur perairan totale Lapa timur Kecamatan Dungkek, saat warga yang menyeberang ke pulau giliiyang melihat tembakan sejenis suar” kata sumber Polres Sumenep, AKP Widiarti S, Kamis (30/1/2025).

Kemudian lanjut AKP Widi, personel Sat Polairud memastikan lagi dengan menghubungi masyarakat dan Perangkat Desa Pulau Giliyang untuk memastikan informasi tersebut. Setelah dilakukan pengecekan memang ada kapal sejenis kapal Yacht yang terombang ambing diduga mesin mati.

“Masyarakat berusaha mencari solusi untuk menyelamatkan kapal tersebut dikarenakan cuaca yang buruk dan kapal – kapal kecil tidak berani untuk ke tengah” jelasnya.

Selanjutnya, perangkat Desa Banraas Pulau Giliyang berusaha membantu dengan menggunakan kapal Taxi KM. Sriwijaya untuk mengevakuasi kapal Yacht tersebut, namun hampir sampai ke kapal Yacht, KM. Sriwijaya tidak sanggup mendekat dikarenakan ombak semakin tinggi dan akhirnya kembali menuju dermaga barat. Semakin lama kapal Yacht tersebut semakin mendekati karang dangkal dan hampir kandas.

“Karena situasinya yang memang sulit akibat cuaca gelombang, masyarakat berusaha membantu dengan menyelamatkan dan mengevakuasi.dua awak kapal Yacht tersebut dengan cara menggunakan jerigen dan pelampung untuk dibawa ke pantai” ungkap Widi.

Saat ini awak kapal Yacht asal Australia tersebut ditampung oleh masyarakat Pulau Giliyang yang faham komunikasi bahasa inggris yaitu Hariyanto Hari warga Dusun Bancamara Barat Desa Bancamara Giliyang Kecamatan Dungkek.

“Untuk sementara waktu 2 orang WNA asal Australia tersebut membutuhkan istirahat. Karena mengalami trauma. Rute kapal Yacht Australian berawal berangkat dari Australia menuju Kupang NTT dilanjutkan menuju Bali, kemudian Kalimantan” ujarnya.

AKP Widiarti pun menyampaikan data dua WNA pasutri di kapal Yacht itu Suaminya bernama Watt Peter John, Tempat tanggal lahir Australia, 9 Juli 1961. Dan istrinya bernama Delves Catherine Winifred, tempat tanggal lahir Australia, 30 Juni 1963.

“Dari peristiwa itu, tidak ada kerugian Jiwa, namun hanya satu unit Kapal Yacht Australian beserta isinya dengan taksiran kerugian sekitar materi kurang lebih Rp. 8.000.000.000 (Delapan Milyar Rupiah)” pungkasnya.