SURABAYA, Limadetik.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur menggelar sidang paripurna laporan resesI tahun 2019-2024, namun dalam sidang kali Anggota DPRD asal madura Mathur Husyairi melayangkan intrupsi pada pimpinan sidang, Kamis (6/2/2020).
Bukan tanpa alasan interupsi yang di layangkan Politisi Partai Bulan Bintang tersebut, sebab ia menilai lampiran laporan Reses I 2019-2024 tidak sesuai dengan hasil Reses I yang dilakukan pada bulan November- Desember 2019 lalu.
“Ini ternyata isi lampirannya bukan hasil reses anggota legislatif yang baru. Saya mempertanyakan isi lampiran itu, apakah serius dan bisa dipertanggungjawabkan?,” tanya Mathur kepada pimpinan sidang Paripurna, Sahat T. Simanjuntak.
Aktivis antirasuah itu menyampaikan isinya sangat tidak lengkap, bukan menggambarkan kerja profesional dalam membuat laporan yang seharusnya dibacakan tapi hanya disampaikan.
Alumni UINSA Surabaya itu memprotes lampiran tersebut karena dianggap ada kejanggalan, lampiran aspirasi masyarakat sangat tebal dan juga banyak aspirasi tanpa pengusul tapi nama Pokmasnya muncul. “Gimana ceritanya, laporan reses disampaikan di rapat Paripurna, dipertanyakan di Paripurna tapi jawabnya nanti di forum rapim?,” katanya.
Namun sangat disayangkan, pimpinan rapat, Sahat T. Simanjuntak tidak mau dan tak bisa menjawab pertanyaan dari Mathur, ia beralibi interupsi Mathur Husyairi bukan forumnya, hal ini harus dibahas di Rapim berdasarkan Tatib. (ron/yd)
