Scroll Untuk Membaca Artikel
Nasional

Diisukan Terpapar Covid-19, Keluarga: Itu Bohong

×

Diisukan Terpapar Covid-19, Keluarga: Itu Bohong

Sebarkan artikel ini
IMG 20200910 WA0017 e1599710672128
Foto: Lukman Hakim

SUMENEP, Limadetik.com – Beredarnya isu/kabar terkait adanya info bahwa salah satu pasien asal Desa Sepanjang, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dinyatakan positif corona (covid-19) beberapa waktu lalu adalah tidak benar.

Hal itu ditegaskan Lukman Hakim, salah satu keluarga pasien atas nama Muslihah (25) yang sempat berobat untuk kepentingan operasi sesar di RSUD Buleleng Bali pada tanggal 22 Agustus 2020 bulan kemarin adalah tidak benar jika pasien terjangkit covid-19.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

“Saya tegaskan, bahwa info itu tidak benar adanya. Karena saya selaku saksi ketika pasien melakukan operasi sesar di RSUD Buleleng Bali. Memang pada waktu pasien baru sampai ke rumah sakit langsung di rapid test dan hasilnya memang benar reaktif” katanya, melalui pesan WhatsApp kepada media ini, Kamis (10/9/2020).

Walau begitu sangkal Lukman, perlu kita fahami bersama bahwa reaktif itu belum tentu positif corona. Sebab siapapun orangnya kalau kondisi tubuhnya kurang sehat/lemah kemudian dilakukan rapid test maka hasilnya pasti reaktif.

“Untuk mengetahui hasil reaktif tadi apakah positif corona atau tidak, maka selanjutnya dilakukan Swab kepada pasien. Dan hasilnya dinyatakan dokter berdasrkan Swab negatif corona. Jadi saya perjelas kembali reaktif bukan berarti positif corona. Intinya pasien dari Desa Sepanjang itu bukan terpapar corona” tegasnya.

Bahkan lanjut Alumni Pondok-Pesantren Darussalam ini, pasien saat ini sudah berada di kampung halamannya di Desa Sepanjang, Kecamatan Sapeken dengan kondisi baik-baik saja. Jadi semua informasi yang beredar di tengah masyarakat sepanjang khususnya adalah informasi yang tidak utuh dan bisa dikatakan bohong.

“Jadi saya himbau kepada masyarakat kepulauan khususnya yang menyebarkan info hoax terkait dengan pasien Desa Sepanjang yang dinyatakan positif corona agar tidak menginformasikan sesuatu yang belum jelas dan belum bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya” terangnya.

Ke depannya tambah Lukman, biar tidak merugikan orang lain agar setiap ada informasi yang kita terima terlebih dahulu harus kita tabayyunin, atau kita tanyakan secara detail dan rinci seperti apa kebenarannya. Sehingha tidak ada lagi informasi meresahkan dan merugikan orang lain. (Yd/Yd)

× How can I help you?