SUMENEP, limadetik.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur sepertinya perlu menganggarkan pengadaan mobil Pemadam Kebakaran (Damkar). Pasalnya, jumlah mobil Damkar yang ada saat ini tidak ideal.
“Idealnya minimal 4 unit. Tapi mobil Damkar yang ada saat ini hanya tiga unit. Itupun yang satu rusak,” kata Kepala Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep, Abd Rahman Riadi, Senin (8/7/2019).
Pihaknya mengaku beberapa tahun lalu sempat melakukan pengajuan pengadaan mobil Damkar. Hanya saja tidak disetujui. Sehingga ketika terjadi kebakaran hanya dua unit mobil Damkar yang diandalkan.
“Kami sempat mengajukan. Tapi ditolak. Sementara mobil yang ini, pengadaan tahun 1996. Kami merasa kesulitan saat melakukan perawatan. Sparepartnya sulit,” terangnya saat ditemui limadetik.com di Kantor Damkar Jl. Trunojoyo.
Kurangnya jumlah mobil Damkar diakui Rahman berdampak saat melakukan penanganan ketika terjadi bencana. Untuk menyiasati hal itu, pihaknya menyarankan penanganan kebakaran tidak hanya jadi tugas BPBD semata.
Sebab, sesuai peraturan, semua gedung, baik fasilitas umum, seperti kantor maupun lainnya wajib memiliki alat Damkar.
“Sesuai peraturan memang setiap bangunan harus ada alat Damkarnya. Termasuk di bangunan-bangunan yang ada di Pasar atau bank,” tukasnya. (hoki/yd)
