Khairil Anwar Suarakan Keadilan, Stop Hujat Madura, Kejahatan Bukan Soal Suku.!
LIMADETIK.COM, SUMENEP – Kasus pembunuhan gadis yang dibakar oleh pasangannya sendiri, dan pelaku adalah oknum asal Madura baru-baru ini memicu gelombang komentar negatif di media sosial. Banyak yang langsung mengaitkan perbuatan pelaku dengan identitas sukunya, dengan komentar seperti “Orang Madura memang seperti itu SDM rendah, sering melakukan kekerasan,” atau “Suku Madura selalu identik dengan kekerasan”
Komentar-komentar ini memperlihatkan adanya generalisasi yang merugikan seluruh suku Madura, meski hanya satu individu yang terlibat dalam tindakan kriminal tersebut.
Khairil Anwar Duta Wisata Kacong Cebing Sumenep Madura, mengecam keras stigma yang berkembang di masyarakat. Dalam wawancara dengan media ini, Khairil menyatakan.
“Kejahatan tidak mengenal suku. Mengapa hanya karena satu oknum, seluruh suku Madura harus dihujat? Ini adalah bentuk ketidakadilan yang jelas, karena kejahatan adalah masalah individu, bukan identitas suku” katanya, Kamis (5/12/2024).
Khairil menegaskan bahwa orang Madura tidak boleh dipandang melalui tindakan segelintir oknum. “Banyak orang Madura yang bekerja keras, menjunjung tinggi nilai-nilai sosial, dan berkontribusi positif di berbagai bidang, baik dalam sekotor politik, ekonomi dan budaya dan lain lain. Jadi, tidak ada alasan untuk menggeneralisasi seluruh suku hanya karena perilaku satu individu,” tambahnya.
Lebih jauh, Khairil juga memberikan pesan kepada masyarakat, khususnya mereka yang aktif di media sosial.
“Saya ingin menegaskan kepada masyarakat luar, bahwa mereka tidak perlu takut pada orang Madura hanya karena perbuatan oknum. Orang Madura, seperti kelompok lain, memiliki keberagaman dalam karakter dan perilaku. Tidak adil untuk menilai semua orang Madura berdasarkan tindakan buruk segelintir orang,” ungkap Khairil.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menyebarkan opini yang dapat memperburuk ketegangan sosial.
“Stigma negatif yang terus berkembang hanya akan memperburuk keadaan. Kita harus menilai seseorang berdasarkan tindakan nyata mereka, bukan sukunya. Jangan biarkan satu kesalahan merusak citra seluruh kelompok,” tegas Khairil.
Khairil berharap masyarakat, terutama pengguna media sosial, bisa lebih bijaksana dalam memberikan pendapat. “Saatnya kita berhenti menghakimi berdasarkan stereotip yang tak berdasar. Sebagai masyarakat yang majemuk, kita harus saling menghargai dan menghentikan generalisasi yang merugikan,” tutupnya.