SUMENEP, Limadetik.com – Naiknya harga LPG 3 kg atau LPG melon di Pulau/Kecamatan Sapeken, Sumenep, Jawa Timur, selama sepekan terakhir ini mendapat sorotan dari beberapa pihak.
BERITA TERKAIT
- Harga LPG Melon Tembus Rp 35 Ribu, Ketua Kadin Sumenep Angkat Bicara
- Gas LPG Melon di Pulau Sapeken Sumenep Tembus Rp 35 Ribu
- Di Malang, Sejumlah Harga Komoditas Naik
Setelah sebelumnya, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumenep, Khauirul Anwar angkat bicara, kali ini Kepala Sub Bagian Pembinaan Usaha Daerah, Bagian Perekonomian,Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Suhermanto juga ikut berkomentar.
Menurutnya, kondisi LPG di Kabupaten Sumenep termasuk kepulauan dinilai masih normal. Hal itu berdasarkan belum adanya keluhan dari masyarakat.
“Melambungnya harga LPG 3 kg dibeberapa kepulauan, khususnya Pulau Sapeken, disebabkan minimnya pangkalan. Untuk wilayah ibu kota kecamatan di kepulauan, harga LPG sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET),”terangnya, Sabtu (30/12/2017).
Menurutnya, diluar wilayah ibu kota kecamatan, harga LPG memang melebihi HET. Karena ditambah biaya angkut dan itu menjadi tanggung jawab kecamatan dan Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) untuk menghitung dengan rasional dan wajar. Seperti halnya wilayah Masalembu dan Arjasa masuk harga HET ibu kota kecamatan.
“Kalau kenaikan terjadi di wilayah ibu kota kecamatan, itu baru melampuai HET,” tukasnya. (hoki/rud)