Pendidikan

Mahasiswa KSM-E Gelar Learning English Fun Day di Desa Donowari

×

Mahasiswa KSM-E Gelar Learning English Fun Day di Desa Donowari

Sebarkan artikel ini
Lailatul Tri Wahyuning Tiyas
Mahasiswa KSM-E berbagi keceriaan dan pengetahuan dalam "Learning English Fun Day" bersama anak-anak Desa Donowari, Kabupaten Malang. (Foto/ist)

Mahasiswa KSM-E Gelar Learning English Fun Day di Desa Donowari

LIMADETIK.COM, MALANG – Kegiatan Sarjana Mengabdi-Ekuivalensi (KSM-E) kembali mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Donowari, Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang, pada hari Sabtu 31 Agustus 2024 lalu. Kegiatan yang bertajuk “Learning English Fun Day with Easy Material” ini bertujuan untuk memberikan pengajaran dasar Bahasa Inggris kepada anak-anak desa setempat.

Kegiatan yang berlangsung di rumah salah satu ketua rukun tetangga setempat ini diikuti oleh 20 peserta, yang terdiri dari siswa Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Madrasah Ibtidaiyah (MI). Acara dimulai dengan pembukaan oleh ketua panitia dan host yang memandu jalannya acara.

Menurut Lailatul Tri Wahyuning Tiyas, selama kegiatan, para peserta diajarkan dasar-dasar Bahasa Inggris, termasuk beberapa kosakata benda dan alfabet dalam Bahasa Inggris.

“Kegiatan ini diselenggarakan oleh mahasiswa Sarjana Mengabdi-Ekuivalensi dengan tujuan untuk memberikan pengajaran dasar Bahasa Inggris kepada masyarakat desa, khususnya kepada anak anak,” paparnya, Sabtu (7/9/2024).

Dalam sesi belajar, mahasiswa memberikan pengajaran secara langsung, memastikan setiap peserta benar-benar memahami dan mengingat kosakata yang diajarkan.

Sebagai bentuk interaksi yang lebih mendalam, diadakan kuis untuk menguji pemahaman anak-anak terhadap materi yang telah disampaikan. Mahasiswa juga memberikan hadiah sederhana sebagai apresiasi bagi peserta yang aktif dan menunjukkan kemajuan dalam belajar.

Kegiatan ditutup dengan pembagian makanan ringan kepada anak-anak yang telah berpartisipasi. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat desa, khususnya anak-anak, dapat lebih mengenal Bahasa Inggris dan menggunakannya dalam komunikasi sehari-hari.

“Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah pedesaan” tutup Lailatul Tri Wahyuning Tiyas.