DPRD Bontang

Maraknya Tawuran Remaja di Bontang, Saeful Rizal Minta Segera Bentuk Tim Pencegahan Kekerasan Pelajar

×

Maraknya Tawuran Remaja di Bontang, Saeful Rizal Minta Segera Bentuk Tim Pencegahan Kekerasan Pelajar

Sebarkan artikel ini
WhatsApp Image 2024 11 21 at 21.26.30 13 scaled

BONTANG – Kasus tawuran di kalangan remaja Kota Bontang belakangan ini menjadi perhatian serius masyarakat. Sejumlah kejadian perkelahian dan aksi keroyokan yang terekam di media sosial, termasuk insiden di Lapangan Kampung Baru, menunjukkan betapa mendesaknya penanganan untuk kasus kekerasan di kalangan pelajar ini.

Anggota DPRD Bontang, Saeful Rizal, menyampaikan keprihatinan atas kondisi tersebut dan meminta pembentukan tim khusus untuk mencegah kasus kekerasan di kalangan remaja. Menurut Saeful, tanpa adanya upaya nyata, kekerasan antarpelajar dapat menjadi tren yang sulit dikendalikan.

“Kita perlu membentuk tim yang khusus menangani kasus-kasus ini agar bisa segera dicegah dan ditangani dengan baik,” ujarnya, Rabu (16/10/2024).

Saeful mengusulkan agar tim tersebut tidak hanya berfokus pada penindakan, tetapi juga melakukan pembinaan. Menurutnya, pendekatan preventif yang melibatkan berbagai elemen, seperti sekolah, orang tua, dan komunitas masyarakat, sangat penting untuk mengurangi angka kenakalan remaja di Bontang.

“Tim ini nantinya bisa bekerja sama dengan sekolah dan komunitas untuk memberikan edukasi kepada remaja terkait bahaya kekerasan,” jelasnya.

Saeful juga menggarisbawahi peran orang tua dalam mengawasi dan mengarahkan anak-anak mereka. Ia menilai, peran keluarga dalam membentuk karakter remaja sangatlah penting. Menurutnya, orang tua perlu lebih peka terhadap lingkungan anak-anak mereka, termasuk siapa saja teman-teman mereka. Dari keluarga, pengawasan dimulai.

Selain itu, ia meminta agar pihak sekolah lebih aktif dalam mengedukasi siswa mengenai dampak buruk dari aksi kekerasan dan membimbing mereka ke aktivitas yang lebih positif.

“Sekolah bisa menjadi wadah bagi remaja untuk mengekspresikan diri secara positif, misalnya melalui kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat,” ujarnya.

Ia juga berharap remaja di Bontang bisa lebih memikirkan masa depan mereka dan tidak terjebak dalam tindakan yang hanya merugikan diri sendiri. Saeful mengajak para pelajar untuk lebih fokus pada pendidikan dan keterampilan yang akan berguna bagi masa depan.

“Saya imbau para remaja untuk mengisi waktu dengan kegiatan yang membangun, agar dapat lebih siap menghadapi masa depan,” pesannya.

Dengan usulan pembentukan tim pencegahan ini, Saeful berharap aksi kekerasan yang melibatkan remaja di Bontang bisa ditekan. Ia optimis bahwa upaya kolaboratif ini akan membawa perubahan positif bagi kehidupan sosial para remaja di Bontang.

“Melalui sinergi seluruh pihak, kita bisa menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi perkembangan anak-anak kita,” tutupnya.