SUMENEP, limadetik.com – Sejak pagi tadi beredar daftar nama pasangan bakal calon kepala daerah yang akan diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) melalui media sosial (Medsos).
Salah satunya untuk calon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, Jawa Timur yakni Ach. Fauzi-Dewi Khalifah. Beredarnya rekom ini memanaskan suasana perpolitikan di kabupaten yang memiliki 126 pulau.
Apalagi turunnya rekom partai besutan Megawati Soekarno Putri bersamaan dengan Ketua DPC PDI P Sumenep, Achmad Fuazi diundang DPP PDI Perjuangan. Apakah keberangkatan ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep ke Jakarta itu dalam rangka menerima surat rekomendasi dari DPP atau tidak, itu masih menjadi teka-teki.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Sumenep, Abrari Al-Sael membenarkan keberangkatan Ach. Fauzi ke DPP PDI Perjuangan hari ini. Hanya saja dia belum memastikan bahwa Fauzi tersebut dalam rangka menerima surat rekomendasi tersebut.
“Hari ini memang ketua DPC PDI Perjuangan (Ach. Fauzi, red) diundang oleh DPP. Tapi agendanya hanya verifikasi calon kepala daerah, bukan untuk menerima surat rekomendasi,” kata Abrari, Rabu (19/2/2020).
Menurutnya, hingga saat ini belum ada surat rekomendasi terkait calon bupati yang akan diusung PDI Perjuangan. Selama ini, DPC hanya diberi kewenangan untuk berkomunikasi dengan parpol lain yang akan menjadi mitra koalisi di Pilbup 2020 ini.
“Kewenangan kami di DPC hanya berkomunikasi politik dengan parpol lain. Sedangkan soal rekom, itu kewenangan DPP,” ujarnya.
Selama ini partai dengan lambang moncong putih intens melakukan komunikasi dengan banyak parpol. Karena, dengan parpol apa pun, PDI Perjuangan tetap membuka pintu dalam rangka membangun komunikasi politik yang baik.
“Kami terbuka bagi parpol apa saja. Jadi, untuk koalisi di Pilbup tahun ini kami masih belum memastikan. Yang jelas, kami terus berkomunikasi dengan parpol-parpol,” tukasnya.
Pada Pileg 2019, PDI Perjuangan Sumenep memiliki 5 kursi di legislatif. Sehingga untuk dapat mengusung pasangan calon, PDI Perjuangan harus berkoalisi dengan partai lain guna mencapai minimal 10 kursi. (hoki/yd)
