SAMPANG, Limadetik.com – Badan Meteorokogi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Juanda pada Selasa (23/11/2021) menghimbau agar masyarakat waspada terhadap potensi bencana.
Dikutip dari media GenPI.co (23/11/2021), Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas 1 Juanda, Teguh Tri Susanto, menghimbau agar masyarakat Jawa timur waspada. Karena akan terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Kabupaten Sampang, Jawa timur, termasuk salah satu daerah yang akan mengalami hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang di sore hari.
“Malam hari, cuaca cerah, berawan, berkabut, hujan ringan sedang, dan hujan lebat disertai petir” ujarnya (23/11/2021).
Merespon warning BMKG Jawa timur tersebut, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Jawa timur, Asroni mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan beberapa skema.
Pihaknya akan mengumpulkan para Kades dan lurah di Aula Kecamatan Sampang untuk kesiap siagaan menghadapi dan mengantisipasi hal tersebut.
“Dipertemuan tersebut akan kita sampaikan pencerahan tentang kesiap siagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. Paling tidak kita mewaspadai. Dalam artian, siap siaga jika terjadi hujan lebat, apalagi yang disertai angin kencang dan petir. agar masyarakat mencari tempat yang aman atau jika memang rumah/tempatnya itu rawan, agar mengungsi saja ke tetangga terdekat yang rumahnya lebih aman” ucapnya, Rabu (24/11/2021).
Asroni berharap, paska pertemuan tersebut, para Kades dan Lurah bisa menyampaikan kepada warganya tentang potensi bencana baik itu yang bersumber dari BMKG, BPBD Provinsi maupun BNPB Pusat.
Kaitan dengan fenomena La Nina, Asroni menjelaskan, secara umum karakter dari la nina itu basah atau bisa di istilahkan perempuan yang berpotensi pada curah hujan yang tinggi dan terkadang disertai angin puting beliung. Potensi longsor dan besarnya gelombangpun tak bisa dihindari.
Hal yang paling sulit diprediksi menurutnya, lokasi angin puting beliung dan longsor.
“Paling tidak kita dalam penanganan bencana itu bukan resposif lagi, artinya bergerak ketika ada bencana. Tapi jauh sebelum ada bencana kita sudah siap siaga” tegasnya.
Untuk simulasi bencana, pihaknya akan melakukan secara bertahap.
Dalam mengantisipasi potensi banjir,
Pihaknya melakukan pengecekan mesin pompa, pintu air dan sampah.
“Hari kamis minggu lalu, kita sudah sisir dan susur sungai kali kamoning bersama DPUPR Sampang. Bagaimana dengan pintu airnya, sampah yang ada disungai terkait titik sangkut sampah dan tumpukan sampahnya dimana. Meskipun itu kegiatan DPUPR Sampang, tapi kita tetap bersinergi dengan menyiapkan 2 kapal dari jembatan tanglok hingga jembatan dek bukor. Kita setiap kegiatan selalu gandeng DPUPR Sampang” ucapnya.
Disinggung terkait alat pendeteksi ketinggian air, Asroni menyesalkan atas hilangnya salah satu alat deteksi yang berada di Desa Kamoning.
Beruntungnya, alat pendeteksi yang berada di Desa Daleman masih ada dan berfungsi normal sehingga bila terjadi intensitas curah hujan yang tinggi, alat tersebut menjadi tolak ukur ketika menyampaikan informasi adanya potensi banjir di Kecamatan Sampang Kota.
“Saya harap masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrim yang terjadi sekarang” pungkasnya.