SUMENEP, Limadetik.com – Sebanyak 236 penyuluh agama islam di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep yang tersebar di 27 Kecamatan se-Kabupaten siap ikut serta membantu memberikan edukasi terkait penyimpangan aliran keagamaan dan faham.
Hal itu dikatakan Kepala Kamenag Sumenep, H.Chaironi Hidayat saat mengikuti rapat Tim Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan dalam Masyarakat (PAKEM) di Aula MA Rahman Kejaksaan Negeri Sumenep, Kamis (7/7/2022).
“Ada 236 honorer penyuluh agama islam di Kemenag Sumenep, yang tersebar di 27 Kecamatan. Semuanya sudah dibekali untuk ikut serta memantau dan mengawasi setiap sesuatu ajaran aliaran kepercayaan dan aliran keagamaan yang dianggap menyimpang di tengah masyarakat” kata Kepala Kemenag Sumenep, H.Chaironi Hidayat.
Menurut H.Chaironi, para penyuluh tersebut selain melakukan pengawasan juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat akan bahayanya aliran kepercayaan dan aliran keagamaan yang menyimpang.
“Terus dilakukan penyuluhan agama di tengah masyarakat oleh para penyuluh yang ada. Masyarakat disamping terpantau kegiatannya, juga diberikan pengertian atau edukasi tentang aliaran dan faham faham yang merusak kerukunan beragama serta berbangsa dan bernegara” terangnya.
Kepala Kemenag menilai, dengan adanya kegiatan Rapat Tim Koordinasi PAKMEM bisa menjadi sebuah bentuk peringatan bagi para pelaku penyimpangan aliran dan faham di Sumenep.
“Saya rasa dengan PAKEM ini, mereka (pelaku penyimpangan, red) merasa sudah terawasi, sehingga perlu ada sinergi masyarakat dan semua elemen dari atas sampai ke bawah” tegasnya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) se Kabupaten Sumenep, Miskun Legiono mengapresiasi Rapat Tim Koordinasi PAKEM yang di inisiasi Kejaksaan Negeri Sumenep dan melibatkan semua unsur, baik Forkopimda, Kemenag, MUI, FKUB, Polres, Dandim, Dinas Pendidikan serta para tokoh yang ada.
Iapun berjanji akan membawa hasil dari Rapat Tim Koordinasi PAKEM tersebut pada pertemuan Kepala Desa se Kabupaten Sumenep yang akan digelar dalam waktu dekat ini.
“Ini oleh-oleh yang nantinya akan saya bawa pada forum Kepala Desa se Kabupaten Sumenep. Sebab, kepala Desa ini adalah mata dan telinganya pemerintah dalam segala hal, terlebih untuk kondusifitas Bangsa” katanya.
Kepala Desa Pangarangan Kecamatan Kota Sumenep itu pun siap bersinergi bersama semua elemen pemerintah termasuk semua elemen masyarakat dalam upaya memberikan ketentraman dan kedamaian.
“Saya sebagai Kepala Desa Pangarangan pernah mendapat selentingan informasi adanya aliran atau faham yang bertentangan dengan norma-norma agama di Desa saya sendir langsung saya cari dan kami selesaikan secara baik baik, hingga akhirnya tidak terulang lagi” tukasnya.