Sri Wulung Tjeliteng: Pentingnya Melestarikan Budaya Indonesia

×

Sri Wulung Tjeliteng: Pentingnya Melestarikan Budaya Indonesia

Sebarkan artikel ini
IMG 20200728 WA0070

Mojokerto, limadetik.com – Suatu negara mempunyai sejarah dan kebudayaan yang berbeda-beda. Termasuk Indonesia yang terdiri dari aneka kebudayaan yang salah satunya kebudayaan Jawa seperti mocopat, tari dan lainnya.

Untuk mempertahankan atau melestarikan serta mengembangkan kebudayaan maka dibuatlah Paguyuban Among Budoyo yang terletak di Trowulan – Mojokerto jawa Timur.

Menurut bapak Sri Wulung Tjeliteng, ketua Paguyuban Among Budoyo menjelaskan di negeri ini ada 45% (empat puluh lima persen) kebudayaan sedangkan yang 55% (lima puluh lima persen) sosial.

“Sosial yang kita maksud di sini adalah orang-orang stres, pecandu narkoba, preman dan lain-lain. Sedangkan untuk kebudayaan lewat gamelan, wayang mocopat serta lainnya” katanya, Selasa malam (28/7/2020) saat acara latihan mocopat.

Sri Wulung Tjeliteng menegaskab, bahwa mereka menjalankan organisasi ini berdasarkan pendapatan dari pentas yang mereka terima, melalui pentas itulah maka ia menghidupi paguyuban ini beserta adik-adik. Itu sebabnya ia meminta sebagai orang jawa jangan sampai melupakan akan adat dan budaya jawa, seperti malam ini kita mengadakan latihan mocopat di tempat kami.

“Kita sebagai orang tua mendukung kegiatan terutama dari anak-anak kita jangan sampai kebudayaan kita punah. Dengan adanya kegiatan ini kita menggalang persatuan dan kesatuan untuk perdamaian NKRI harga mati” terangnya penuh semangat.

Menurut Sri Wulung, Among Budoyo Sastro Loyo sendiri berarti Anggayung Mukti Nanging naning Ora lali Manembah Kersaning Gusti Alloh, Budoyo memiliki arti budaya, sopan santun andap asor toto kromo, Sastro adalah tulis, Loyo yang berarti pati.

“Jadi di Among Budoyo itu menangani orang-orang yang kena sengkalan atau musibah atau lupa igatan supaya tidak mati, hidup kembali menjadi bangsa Indonesia yang jenius dan bermanfaat bagi Nusa dan Bangsa” pungkasnya. (tanto/yd)