SUMENEP, Limadetik.com – Ratusan massa aksi yang dikomandani Kiai Jurjis Muzammil mengepung kantor Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, Jumat (22/10/2021) siang.
Kedatangan ratusan massa tersebut, menurut Kiai Jurjis bermaksud menyampaikan aspirasi kepada Bupati ihwal penyekatan dan dugaan pemaksaan vaksinasi di setiap jalan raya di Kabupaten Sumenep yang marak terjadi belakangan ini.
“Kami datang ke sini hanya ingin menyampaikan aspirasi masyarakat Sumenep terkait pemaksaan dan penyekatan vaksinasi. Aksi kami adalah aksi damai. Tidak untuk anarkis,” ucap Kiai Jurjis dalam orasinya di hadapan massa.
Setelah beberapa menit berorasi, ia kemudian masuk ke dalam Kantor Bupati bersama beberapa kiai sebagai perwakilan dari massa aksi untuk menemui Bupati.
Tetapi sayang, perwakilan massa aksi tersebut tak ditemui Bupati. Meski telah menunggu lama, perwakilan massa aksi tersebut tetap tak ditemui Bupati atau yang mewakili.
Sehingga, kepada awak media Kiai Jurjis mengaku sangat kecewa kepada Bupati. Bahkan ia meragukan jargon “Bismilah Melayani” yang menjadi jargon kebanggaannya selama masa kampanye kemarin.
“Padahal Bupati saat kampanye kemarin berjanji mau menjadi pelayan masyarakat. Tetapi kalau begini kok kebalik. Bukan pelayan kalau masyarakat datang tak ditemui,” ujarnya kepada awak media dengan nada kecewa.
Dan jika tak ada keputusan dari Bupati soal tuntutan masyarakat ini, maka dirinya akan memasrahkan urusan ini kepada masyarakat.
“Karena ini urusan masyarakat, jika tak kunjung ada keputusan, maka saya pasrahkan kepada masyarakat, tindakan apa yang mau mereka lakukan. Karena saya sendiri hanya mewakili mereka, takut mereka sampai bertindak anarkis,” tutup Kiai Jurjis.
Berdasrakan informasi yang didapatkan media ini dari sumber terpercaya prihal tidak ditemuinya massa aksi tersebut oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi, SH.MH, karena sedang tidak di tempat.
“Bapak bupati sebenarnya bukan tidak mau menemui mereka (massa aksi). Tapi karena memang beliau (Bupati, red) sedang ada acara di luar. Dan itu sudah disampaikan pada massa aksi” kata sumber yang namanya minta untuk tidak dipublish.
Kendati sudah disampaikan pada massa aksi terkait bupati Sumenep sedang tidak di tempat, namun massa tetap saja tidak percaya.
“Sudah disampaikan kepada peserta aksi kalau bapak Bupati tidak ada di tempat. Tapi tetap saja tidak dipercaya” ungkap Sumber tersebut.