Nasional

Trobosan Inovatif Pengelolaan Bank Sampah

×

Trobosan Inovatif Pengelolaan Bank Sampah

Sebarkan artikel ini
1564807234154

SAMPANG,limadetik.com — Puluhan ton sampah perhari di Kabupaten Sampang, menjadi persoalan bersama untuk dikelola agar lingkungan bisa bersih, sehat dan lestari. Salah satu terobosan inovatif pengelolaan sampah di Kabupaten Sampang, dilakukan salah satu pengiat lingkungan Bank Sampang “Panji Laras”, di Kelurahan Polagan, Kecamatan Sampang Kota.

“Bank Sampah “Panji Laras” didirikan sejak 2015 lalu sebagai salah satu keinginan bersama menjaga lingkungan, mulai dari sampah organik dan sampah non organik dikelola hingga bernilai ekonomi”.kata Ach Fausi ketua Bank Sampah Panji Laras, Sabti (3/8/2019).

Menurut Ach Fausi, saat ini kami bersama komunitas pengiat pengelolaan sampah sudah memiliki beberapa kader di tiga RT, di Kelurahan Polagan, untuk sampah non organik kami sudah memiliki 130 nasabah penyetor sampah mulai dari botol plastik, kardus, dan lain-lain yang masuk sampah non organik.

IMG 20190803 WA0021
Pengelolaan Bank Sampah, Panji Laras, Kelurahan Polagan, Kecamatan Sampang Kota

“Para nasabah dari penyetoran sampah yang kami catat, bisa dibayar cash dan bisa juga diambil setahun sekali dengan sistem buku tabungan. Dari hasil menabung sampah setiap nasabah bisa mendapatkan uang masing-masing mulai dar Rp.750.000 hingga Rp.1.000.000 tergantung banyaknya sampah yang disetor”.terang Ach Fausi.

Lanjut Ach Fausi, selain sampah non organik kami juga mengelola sampah organik dari bahan baku daun dan hasil produksinya menjadi pupuk organik. Hasil produksi pupuk organik dalam dua bulan kami bisa produksi mencapai 1 ton dan alhamdulilah penyerapan pupuk organik kami dibantu dinas lingkungan hidup (DLH) Kabupaten Sampang.

“Adapun kemasan produksi pupuk organik kami setiap kantong, dengan kemasan 5 kilogram dengan harga perkemasan Rp.8000. Kami berharap kedepan para petani bisa memakai pupuk organik di Kabupaten Sampang yang sangat ramah lingkungan” tambahnya.

Sementara itu, Moh Mansur salah satu pendamping Desa Berseri (Bersih, Sehat dan Lestari), di Kabupaten Sampang, pengelolaan Sampah di beberapa Kelurahan di kabupaten Sampang wajib diapresiasi, bahkan hal ini harus dikembangkan di Desa-Desa di Kabupaten Sampang.

“Pengelolaan sampah non organik dan sampah organik yang dilakukan dibeberapa Kelurahan di Sampang, sangat efektif, mendatangkan nilai ekonomi dan sekaligus membantu menyelamatkan lingkungan yang bersih, sehat dan lestari. Sebab berdasarkan data yang kami miliki jumlah sampah di Kabupaten Sampang hampir 50 ton per hari, tepatnya 48,3 ton. Ini harus kita sikapi dengan bijak mulai mensosialisasikan cara pengelolaan sampah yang baik sejak dari rumah tangga,” ungkap Mansur. (Nor/yd)