SUMENEP, limadetik.com – Masyarakat di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur patut meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya, selama 4 bulan terakhir, bencana alam sering kali terjadi. Terakhir bencana alam berupa angin puting beliung yang memporak-porandakan puluhan rumah pada Minggu (10/3/2019).
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, sejak Desember 2018-10 Maret 2019, sebanyak 145 bencana alam terjadi di Kota Keris ini.
“Bencana alam itu bermacam-macam, mulai angin puting beliung ada juga bencana alam lain,” kata Kepala BPBD Sumenep, R. Abd. Rahman Riadi, Selasa (12/3/2019).
Berdasarkan catatan BPBD, bencana alam ini tidak hanya terjadi di daratan, tapi termasuk juga di wilayah kepulauan. Tetapi, dari sekian kali terjadi bencana alam, paling parah yang terjadi pada dua hari lalu. Sebab, pada waktu itu angin puting beliung menerjang rumah di empat desa yang berada di dua kecamatan, yakni Desa Talaga, Kambingan Timur, Kecamatan Saronggi, dan Desa Poreh serta Desa Tarogan, Kecamatan Lenteng.
Akibatnya, jumlah rumah warga yang rusak mencapai 72 unit, perinciannya di Desa Talaga 14 rumah, Desa Kambingan Timur 8 rumah, Desa Poreh 4 rumah, dan terparah di Desa Tarogan, yaitu 46 rumah.
“Terparah di Tarogan. Kalau yang lain cuma dua, tiga empat rumah termasuk bencana alam di daerah kepulauan,” tukasnya. (hoki/yd)
