SUMENEP, limadetik.com — Usai berkunjung ke sejumlah pesantren di Kepulauan Sapeken, Kamis (21/11/2019) Ra Mamak lalu melanjutkan perjalanannya ke Pulau Kangean.
Di pulau bekisar ini, pengasuh PP. Annuqayah tersebut mendatangi Yayasan PAI Al-Wasilah di Desa Kalisangka, Kecamatan Arjasa. Tiba sekitar pukul 19.00 waktu setempat, Kiai yang kini sedang proses menyelesaikan gelar doktornya di UGM Yogyakarta tersebut langsung menghadiri acara Temu Alumni Annuqayah, Wali Santri, dan Tokoh Masyarakat, Jumat (22/11/2019).
Baca juga: Safari Kepulauan, Ra Mamak Sapa Warga Tanjung Kiaok Dalam Maulid Nabi Muhammad SAW
Tiba di PP Darussalam, Ra Mamak Disambut Isak Tangis Ribuan Umat
Dalam acara yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Annuqayah (IAA) Kepulauan Kangean – Sapeken tersebut, Ra Mamak menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang lahir dari keringat ulama dan santri. Oleh karena itu, santri dan alumni-alumni pesantren harus menjaga warisan para ulama tersebut.

Cicit dari KH. Muhamnad Syarqawi, pendiri PP. Annuqayah tersebut, tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih pada segenap alumni dan wali santri yang telah menerima kehadirannya dengan penuh hangat dan suka cita.
Baca juga: Ra Mamak di PP.Minhajussa’adah, Singkat Menuai Simpati
“Abdhina mathor sakalangkong dhe’ rabhu epon sadejeh, khusus epon satheje alumni tor wali santri Annuqayah seampon bersusah payah mabede acara papanggian kakdinto” ungkapnya dalam Bahasa Madura yang artinya, “Terima kasih saya sampaikan atas kehadiranya semua, khususnya segenap alumni dan wali santri Annuqayah yang sudah bersusah payah mengadakan acara pertemuan ini”.
Ia juga berharap, mudah-mudahan bisa berkunjung lagi pada tahun-tahun berikutnya..Selain alumni, wali santri dan tokoh masyarakat, tampak hadir juga dalam acara tersebut Ainur Ridha, Kades Baru Kalisangka yang terpilih dalam Pilkades 14 November lalu.
Usai acara berlangsung, aktivis Barisan Pemuda Anshor (Banser) Arjasa tersebut lalu menyambangi tempat istirahat Ra Mamak. Mereka berdua tampak berbincang-bincang penuh akrab hingga larut malam. Entah apa yang mereka bicarakan, koordinator rombongan, M Yunus, pun tidak mengetahuinya.
“Entahlah mas, saya juga kurang paham. Ya, mungkin hanya ngobrol biasa saja. Jangan dipelintir ya?” jawab Yunus sambil ketawa saat ditanya. (yd/red)