LIMADETIK.COM, SUMENEP – Apresiasi Duta Generasi berencana (GenRe) Sumekar tahun 2022, berhasil menobatkan juara, kepada 3 remaja putri dan 3 remaja putra. Pada Selasa (8/11/2022).
Dari 10 putri dan 10 orang putra finalis. Juara 1 putra, Rezal Bagas Adini putra, sedangkan juara 1 putri, Dina Ramadhani.
Juara 2 putra, Arjuna Tsalist Fijay Zillah dan Juara 2 Putri, Dyah magfirah Lana.
Juara 3 putra, Nur Muhammad Fahrozi dan Juara putri, Nurul Hafada. Sedangkan Juara favorit putra, Ardiyansyah Nur Rizky dan juara favorit putri, Dwi Putri Kartika Candra.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep, Agus Mulyono apresiasi Duta Genre merupakan pendekatan jangka panjang dari hulu ke hilir.
“Kegiatan ini merupakan pendekatan jangka panjang, guna menyelesaikan permasalahan dibidang kesehatan, termasuk permasalahan stunting dan pernikahan sejak dini,” katanya.
Kemudian, Duta Genre ini mengemban tugas, mensosialisasikan ditingkat keluarganya sendiri, sekolah dan masyarakat luas tentang dampak menikah di usia dini.
Agus Mulyono juga menilai, langkah yang disukseskan oleh pemuda yang tergabung dalam, ikatan satuan generasi berencana (insan genre) sumekar ini, sangat efektif, terutama untuk diri remaja itu sendiri.
“Karena, melalui kegiatan ini, akan tertanam, pada diri mereka tentang pendewasaan usia ideal perkawinan menurut BKKBN, minimal 21 untuk perempuan dan minimal 25 Tahun bagi laki laki.” jelasnya.
Disinggung soal keterkaitan program apresiasi duta genre Sumenep, dengan bismillah melayani, pihaknya menegaskan, bahwa duta genre sudah siap melayani tanpa pamrih.
“Iya dong, sangat berkaitan sekali, karena mereka, Duta Genre sudah siap melayani tanpa pamrih,” terangnya.
Melalui kegiatan bergengsi dikalangan remaja atau PIK-R se-Kabupaten Sumenep ini, pihaknya berharap, agar finalis duta genre sumenep dapat membuktikan kiprah positif.
“Saya berharap, para finalis terus semangat, dan dapat berkiprah positif, ditengah masyarakat dengan misi mencegah pernikahan sejak dini atau melakukan sosialisasi pendewasaan usia perkawinan, dan menolak narkoba,” pungkasnya.