Dosen Unija dan Unesa Bikin Inovasi Mesin Pengolahan Jamu Madura
Limadetik.com, SUMENEP – Dosen Universitas Wiraraja (Unija) Madura, dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Jawa Timur melaksanakan Program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabnagsa) peningkatan kualitas dan produktivitas usaha jamu bubuk di Kecamatan Ganding Kabupaten Sumenep, Jumat (17/11/2023).
Dosen yang tergabung dalam program ini, diantaranya Universitas Wiraraja (Unija) sebagai pelaksana, Universitas Negeri Subaya (Unise) sebagai pendamping dengan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Pada program ini, tim juga mendistribusikan bantuan alat berupa alat pemeras, alat penyangrai dan continous sealer.
Sasaran realisasi program ini adalah KWT Mawar Desa Ketawang Karay, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep dan KTH Bukit Lestari Desa Gaddu Timur, Kecamatan Ganding Kabupaten Sumenep.
Menurut ketua pelaksana, Sri Yunita Suraida Salat mengungkapkan, bahwa KTH Bukit Lestari dan KWT Mawar merupakan kelompok Masyarakat ekonomi produktif yang berdiri sejak tahun 2019.
“Kelompok ini berhasil memanfaatkan hasil pertanian dan mengolahnya menjadi produk yang memiliki manfaat di bidang Kesehatan, yaitu produk jamu,” katanya.
Pengelolaan usaha jamu serbuk belum dapat berkembang secara optimal dengan pertumbuhan usaha kurang dari 10% pertahunnya.
“Pandemi Covid-19 membuat permintaan terhadap jamu ini meningkat namun penawaran yang diberikan belum mampu mengimbangi permintaan yang ada karena proses pengolahan yang dilakukan masih menggunakan alat sederhana dan terbatas, belum ada sentuhan teknologi dan inovasi,” jelasnya.
Lebih jauh, bahwa program ini bertumpu pada penyelesaian dua permasalahan, yaitu bidang produksi dan bidang manajemen.
Adapun solusi penyelesaiannya yang ditwarkan oleh tim berupa penerapan teknologi dan inovasi dalam bentuk mesin pengolahan jamu.
“Terdiri atas mesin pemeras rempah jamu dan mesin penyangrai yang mengubah ekstrak jamu menjadi bentuk serbuk kristal jamu,” ungkapnya.
Pengaplikasian hasil riset unggulan Perguruan Tinggi yang sesuai dengan urgensi kebutuhan masyarakat pada wilayah sasaran yaitu penerapan teknologi tepat guna pengolahan jamu menggunakan daya listrik sehingga memudahkan dan meningkatkan produktivitas jamu.
Program ini menggunakan dua pendekatan, yakni pelatihan dan pendampingan. Pendekatan pelatihan meliputi Pelatihan Teknologi Budidaya Jahe Merah, Pelatihan Teknologi Pembuatan Jamu Cair, Pelatihan Kemasan Produk, Pelatihan Digital Marketing, dan Pelatihan Teknologi Penggunaan Alat Pemeras dan Penyangrai
“Untuk pendekatan pendampingan meliputi pendampingan keterampilan penggunaan alat pemeras dan penyangrai jamu bubuk untuk menghasilkan produk jamu bubuk yang berkualitas,” pungkasnya.