SUMENEP, Limadetik.com – Beberapa tahun terahir ini di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur sering terjadi banjir diwilayah kota saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Untuk mengantisipasi seringnya banjir tersebut pemerintah setempat mengalokasikan dana di APBD tahun ini sebesar Rp 7 miliar.
Baca: Penanganan Banjir di Sumenep Butuh Anggaran Rp 55 M
“Dana sebesar Rp 7 miliar itu untuk merevitalisasi dan membuat drainase baru di sejumlah tempat di wilayah utara kota Sumenep. Saat ini sudah mulai dikerjakan, ” kata Kepala Dinas PU Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman, dan Cipta Karya (PU PRKPC) Kabupaten Sumenep, Bambang Irianto, Jumat (16/3/2018).
Bambang menjelaskan, revitalisasi maupun pembuatan drainase baru di wilayah utara kota itu bagian dari rekayasa aliran air untuk memecah penumpukan aliran air ke satu titik. Sebab saat terjadi hujan selama ini air di perkotaan hanya mengalir pada satu titik yakni ke Kali Marengan.
“Hal itu yang mengakibatkan banjir. Apalagi saat hujan itu terjadi bersamaan dengan air pasang dilaut. Maka dengan dibangunnya drainase diwilayah utara Kota Sumenep, nanti sekitar 20-30 persen air akan mengalir ke Kali Patrean,”terangnya.
Sesuai kondisi drainase, kalau hujan deras terjadi hingga dua jam, dipastikan akan terjadi banjir dimana-mana terutama diwilayah perkotaan. Sebab, saluran air tidak mampu menampung air hujan tersebut.
“Dengan adanya rekayasa saluran air itu nanti diharapkan bisa mengurangi terjadinya banjir terutama diperkotaan,” harapnya.
Hasil evaluasinya, banjir atau luapan air yang terjadi selama ini disebabkan oleh semua aliran air di drainase di Kecamatan Kota tertuju ke Kali Marengan. Sementata kondisi kali Marengan sudah mengalami pendangkalan.
“Apalagi saat turun hujan dengan intensitas tinggi bersamaan dengan air laut pasang. Sehingga aliran air dari Kali Marengan lambat,” tukasnya. (hoki/rud)
