SUMENEP, Limadetik.com — Komunitas Therapy Ramuan Banyu Urip beralamat di Jl. Selokan Mataram No.197 A Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Owner dari komunitas pengobatan ini adalah M.S. Arifin yang berasal dari Pasongsongan Kabupaten Sumenep. Lelaki perkasa ini adalah seorang tentara berpangkat Sertu.
Sekarang ia menjadi seorang pengusaha sukses berkat kegigihannya membangun bisnis pengobatan alternatif ini. Ribuan penderita penyakit yang datang ke tempat prakteknya banyak yang berhasil sembuh. Beberapa penghargaan pun mengalir pada komunitas ini.
Tidak hanya penghargaan dari dalam Negeri, tapi banyak juga penghargaan yang diperoleh dari luar Negeri. Ini satu bukti kalau Ramuan Banyu Urip yang dibuatnya mampu menjawab kebutuhan pasien yang terserang penyakit.
Lewat sosial media pasien dari luar Negeri datang ke tempat praktek M.S. Arifin di Yogyakarta. Seperti pasien dari Singapura, Malaysia, Korea, Jepang, Arab Saudi bahkan dari beberapa Negara Eropa. Karena khasiatnya yang manjur ada salah satu pengusaha dari Arab Saudi yang sengaja mau membeli hak cipta dari Ramuan Banyu Urip.
“Ramuan ini rencananya akan digunakan sebagai obat resmi di beberapa rumah sakit di sana. Harganya sangat fantastis. Malu rasanya saya menyebutkan angka nominalnya. Mereka akan membeli hasil produk kami dan nama Banyu Urip akan diganti dengan merek lain. Tapi kami mempertahankannya karena nanti pasien Indonesia harus membeli ramuan kami kepada mereka,” ujarnya tegas, Senin (18/11/2019).
Beberapa artis Ibukota Jakarta juga banyak yang datang ke tempat praktek Sertu M.S. Arifin ini. Sempat limadetik.com melihat foto beberapa artis berpose dengan Arifin di tempat Komunitas Banyu Urip.
Ramuan yang berkomposisikan daun sirih, daun mint, dan VCO ini berkhasiat untuk menyembuhkan segala penyakit, seperti mengatasi penyakit jantung tanpa operasi, mengatasi stroke, menyembuhkan buta warna, mengatasi penyakit lambung bermasalah, menyembuhkan penyakit yang berkaitan dengan paru-paru, menyembuhkan hernia, meringankan otot dan sendi dengan cepat, menyembuhkan sakit kepala kronis, dan macam-macam penyakit berat lainnya.
Sebagai penganut Islam taat, gaji sebagai tentara dan keuntungan perusahaannya separuh disedekahkan pada kaum dhuafa. Ada karyawan khusus yang membagikan sebagian keuntungannya tersebut.
“Saya percaya kalau apa yang dimiliki kita itu sesungguhnya sebagian milik fakir-miskin. Kenapa kita harus pelit terhadap sesama. Sementara Allah Maha Pemurah. Insya Allah kalau kita rajin sedekah rejeki kita akan ditambah,” pungkas M.S. Arifin yang mengagendakan pengobatan massal gratis di Kecamatan Pasongsongan pada awal Desember ini. (Yant Kaiy/yt)
