SMA Islam Bani Hasyim Malang Gelar Ngaji Kosmologi
LUMADETIK.COM, MALANG – SMA Islam Bani Hasyim Malang gelar acara Ngaji Kosmologi. Acara tersebut diinisiasi bersama Aktivis Peneleh dan mendatangkan Prof. Agus Purwanto, guru besar Fisika Kuantum Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya sekaligus penggagas Pesantren Transains, Selasa (14/11/2023).
Acara yang dilaksanakan di aula bersama Masjid ‘Ilm Bani Hasyim tersebut mengangkat tema mengenai Fisika dalam perspektif Kausalitas Al-Ghazali, Al Baqilani, Ibn Rusyd, Newton, Maxwell, Einstein, Schrodinger hingga yang paling mutakhir.
Prof. Agus menekankan bahwa tradisi keilmuan sains adalah sebuah tradisi kental umat islam pada masa keemasan islam di abad pertama. Terbukti bahwa pemikiran-pemikiran para tokoh Islam masa lampau seperti Al-Ghazali, Ibn Rusdy, Ibn Hayyan, dan lainnya adalah tokoh dengan pemikiran yang melampaui zaman.
Perkembangan ilmu kuantum yang semakin kompleks, justru telah menjawab keragu-raguan para tokoh ilmu sains klasik yang skeptis terhadap dunia non-materi. Tokoh-tokoh kuantum seperti Schrodinger, Plank, hingga Einstein telah berhasil mengelupas tabir dunia mikro – kosmos maupun makro-kosmos yang penuh keajaiban. Mustahil jika fenomena – fenomena sains yang tidak masuk akal itu terbentuk tanpa campur tangan Tuhan secara langsung.
Menurut Prof. Agus Purwanto, masa depan peradaban tidak bisa lepas dari sains. “Saatnya pendidikan di Indonesia menggali 800 ayat-ayat semesta, tidak hanya 150-an ayat Fiqh yang sudah katam didiskusikan, untuk menjemput indonesia sebagai negara maju, No Science No Futur” ungkapnya.
Hal tersebut sama dengan karakteristik SMA Islam Bani Hasyim Malang, sebagaimana disampaikan oleh Assoc. Prof. Dr. Aji Dedi Mulawarman, direktur Masjid ‘Ilm Bani Hasyim Malang.
“Cocok sekali dengan karakter SMA Islam Bani Hasyim yang mendesain aktivitas pembelajarannya untuk melek sains dan teknologi, mulai mata pelajaran Filsafat (yang ternyata diajarkan juga di SMA Tren Sains di Tebuireng Jombang maupun Sragen) hingga proyek Sains Alam dan Sosialnya, menuju kemandirian dan kebesaran umat Islam dan bangsa ini di masa depan” papar Aji Dedi Mulawarman yang juga ketua dewan pembina Yayasan Peneleh Jang Oetama.
Acara yang diikuti oleh puluhan santri Bani Hasyim dan aktivis mahasiswa tersebut berjalan dengan khidmat dan diikuti dengan antusias oleh seluruh peserta hingga akhir.