Nasional

Sungguh Tangguh, Kakek 90 Tahun di Pulau Kangean Jadi Seorang Pelayar

×

Sungguh Tangguh, Kakek 90 Tahun di Pulau Kangean Jadi Seorang Pelayar

Sebarkan artikel ini
Sungguh Tangguh, Kakek 90 Tahun di Pulau Kangean Jadi Seorang Pelayar
FOTO: Kakek Ali (kanan) sata di pelabuhan gersik putih kaliangat

SUMENEP, Limadetik.com – Sungguh mengagumkan, dan betapa tangguhnya kakek di Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur di usianya yang tidak lagi muda masih menjadi seorang pelayar.

Ali (90) warga Desa Pajanangger, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep, begitulah nama seorang kakek yang nampak kerut terlihat hampir di seluruh wajahnya ini bercerita santai dengan seorang temannya se propesi.

“Saya sudah lama jadi pelayar nak, sejak saya masih berusia 30 tahun, dan sekarang usia saya sudah sekitar 90 tahun lebih masih juga berlayar” kata kakek Adi saat bincang santai di pelabuhan gersik putih kaliangat, Minggu (15/8/2021).

Kakek Ali melanjutkan ceritanya, dia memilih jadi seorang pelayar karena dirinya tidak memiliki pekerjaan lain, selain itu, berlayar merupakan hobi dan keahliannya.

“Karena saya dari kecil biasa melaut, belum lagi saya tidak ada pekerjaan lain. Tidak punya sawah untuk ditanami dan memiliki keahlian lainnya juga” terangnya.

Saat ditanya dengan usianya sudah terlalu udzur, kenap masih memilih untuk tetap berlayar, kakek Ali dengan santai mengatakan, bahwa faktor usia bukan masalah utama bagi setiap orang. Tapi sebesar apa keinginan dan semangatnya melakoni pekerjaan.

“Usia saya memang sudah sepuh. Tapi bukan berarti saya tidak kuat lagi menharungi samudra dalam pelayaran, bahkan kadang anak muda masih kalah karena semangat mereka yang kurang. Kalau saya dipelayaran kadang sejak berangkat dari kampung halaman menuju sumenep ataupun panarukan malam tidak tidur sama sekali” ungkapnya dengan senyum.

Untuk suka duka sendiri lanjut kakek Ali menambahkan pasti ada. Selama dirinya menjadi pelayar dan menakhodai perahu atau Kapal Layar Mesin (KlM) suka duka selalu ada, sukanya ketika sudah sampai di pelabuhan yang dituju, dukanya jika dalam pelayaran menghadapi hantaman ombak dan angin yang kencang.

“Setiap pekerjaan apapun pasti ada suka dan dukanya, selama dalam pelayaran saya memang selalu mengahadapi angin yang kencang dan ombak yang lumayan, terlebih saat bulan-bulan tertentu seperti Agustus sekarang, desember hingga maret memang musimnya angin dan ombak, tapi bukan berarti kita harus menyerah begitu saja, saya selalu memohon keselamatan keoada Allagh SWT” paparnya.

Terakhir kakek Ali berpesan, jika ingin bekerja atau berkarya harus tetap focus dan konsisten apa pun pekerjaannya selama itu tidak melanggar aturan agama dan negara.

“Anak muda kalau mau sukses harus benar-benar serius untuk bekerja, setidaknya jangan samaai seperti kami ini tua-tua di pelayaran, tapi kami tidak menyeselinya karena itu semua adalah pilihn, selama itu halal dan tidak melanggar aturan” tukasnya.

(yd/yd)