PAMEKASAN, Limadetik.com – Kepedulian BRI Pamekasan pada dunia pendidikan patut dibanggakan. Pasalnya, melalui program paket pendidikan, sebanyak 18 anak usia sekolah Dasar (SD) dan SMP mendapatkan bantuan tas dan alat tulis dari Yayasan Baitul Mal (YBM) BRILian setempat.
Tas dan alat tulis itu diserahkan langsung oleh Octarez Abi Ibrahim selaku Branch Manager Office BRI Pamekasan, di aula kantornya, Jl. Jokotole, No. 24, Jum’at (02/08/24) sore.
Para anak-anak yang menerima tersebut sumringah dan tampak bahagia. Tak hanya tas dan alat tulis, mereka juga menerima amplop dari YBM BRILian.
Branch Manager Office BRI Pamekasan, Octarez Abi Ibrahim menuturkan, bahwa penyaluran program paket pendidikan itu serentak dilakukan di seluruh cabang BRI se Indonesia. Namun, hari dan jamnya tidak sama dari masing-masing daerah.
“Ini sebenarnya ada di seluruh cabang BRI, memang sudah terjadwal kami menyalurkan program paket pendidikan untuk anak SD dan SMP, ini sebagian dari zakat kami Insan Brilian karyawan BRI yang kami salurkan via Yayasan Baitul Mal, kondisinya terjadwal dan ini serentak dalam rentang waktu yang sama dilakukan di seluruh cabang se Indonesia,” katanya menjelaskan.
Penyaluran program paket pendidikan ini, kata Abi diselipkan pada moment penerimaan pelajar baru. Sehingga, kebutuhan mereka sebagai anak didik baru bisa terpenuhi.
“Ini kan masih Agustus, anak-anak baru masuk sekolah, jadi pas ada tas, buku dan peralatan lainnya,” imbuhnya.
Abi berharap, bantuan paket pendidikan tersebut dapat memberikan banyak manfaat bagi siswa-siswi pelajar SD dan SMP.
“Harapan kami, semoga ini bermanfaat, barokah, karena ini zakat kami insan BRILian. Sehingga jika suatu saat kami meninggal, selama adik-adik ini terus menuntut ilmu, insyaallah kami juga mendapatkan pahalanya yang berlipat ganda,” tandasnya.
Sementara, Ketua Yayasan Baitul Mal BRILian, Tri Agung Wijayanto menjelaskan, para penerima melalui proses seleksi yang cukup panjang. Sebab harus di verifikasi untuk memastikan bahwa calon penerima adalah kaum duafa dan benar-benar membutuhkan.
“Rata-rata yang menerima adalah putra-putri tergolong kurang mampu atau anak dari kaum duafa. Kebetulan ini juga bersamaan dengan tahun ajaran baru,” tandasnya.