SAMPANG, LimaDetik.Com – Tim Penjemputan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Sampang, Madura, Jawa timur hingga hari ini masih tetap melakukan penjemputan terhadap PMI asal Sampang ke tempat Transit di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Limadetik.com, dari sekian ribu PMI yang pulang dari negara asal mereka bekerja, ditemukan beberapa orang yang terpapar Covid-19. Mereka yang terpapar harus menjalani masa isolasi dibeberapa Rumah Sakit (RS) rujukan semisal RS. Lapangan Indrapura Surabaya sebelum mereka dipulangkan ke daerah asal.
Dihubungi via telepon seluler, Plt. Kepala Dinkes Sampang, Agus Mulyadi SKM, M.Kes melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, dr. Yuliono M.Kes menyatakankan, ada 12 orang PMI asal Sampang yang terpapar Covid-19 setelah mereka menjalani Uji Swab Antigen di tempat transit pemulangan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
“Informasi terakhir yang saya terima, kemarin 12 orang. Itu perkembangan terakhir ya, seingat saya segitu” ungkapnya pada Jum’at (18/06/2021).
Disinggung terkait asal PMI dan tempat isolasi PMI yang terpapar Covid-19 tersebut, Yuliono tidak memberikan komentar apapun.
Ditempat terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang (Kabid) Penempatan Tenaga Kerja Dan Pengembangan DPMPTSP dan Naker Sampang, Agus sumarso menjelaskan, terhitung 30/04/2021 hingga sekarang (18/06/2021) jumlah PMI asal Sampang yang sudah dijemput berjumlah 1980 orang. Sedangkan PMI terbanyak berasal dari Kecamatan Sokobanah.
“Yang kita ambil (jemput) itu yang sudah dinyatakan negatif Covid-19. Sementara yang positif itu kewenangan Dinkes Provinsi. Untuk data pribadi yang terpapar itu sangat dirahasiakan. Karena khawatir takut dikucilkan warga setempat” jelasnya.
Agus menambahkan, paska pemulangan PMI asal Sampang pihaknya akan melakukan upaya agar PMI mempunyai wira usaha mandiri.
“Kita mencoba membuat agar mereka punya wira usaha. Jadi nantinya punya usaha gitu, utamanya wira usaha mandiri. Kalau kita tempatkan dibeberapa perusahaan-perusahaan, kebanyakan mereka gak sekolah. Kita berusaha bagaimana meningkatkan produktifitas kegiatan wira usaha mereka kedepannya. Mudah-mudahan semuanya selamat dan aman”pungkasnya.
(MDS/YD)
