Headline News

Bangkai Ikan Paus di Pulau Masakambing Sumenep

×

Bangkai Ikan Paus di Pulau Masakambing Sumenep

Sebarkan artikel ini
Bangkai Ikan Paus di Pulau Masakambing Sumenep
bangkai ikan paus yang ditemukan warga Pulau Masakambing Sumenep

Bangkai Ikan Paus di Pulau Masakambing Sumenep

LIMADETIK.COM, SUMENEP – Bangkai ikan paus dengan ukuran 10 meter ditemukan terdampar di rawa bakau panatai Desa/pulau Masakambing, Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa timur pada pagi Jumat 30 Juni 2023.

Ditemukannya bangkai ikan paus tersebut saat seorang bernama Mursyid (54), warga Dusun Tanjung Selamat, Desa Masakambing, yang berpropesi sebagai nakhoda transportasi perahu rute pulau masakambing-pulau masalembu mencium bau yang cukup menyengat di sekitar tanam atau pohon bakau sekira pukul 06.00 Wib.

“Nemunya (bangkai ikan paus) saat pagi hari jam 06.00 Wib, dimana saat itu warga yang bernama Mursyid ini hendak ke pantai, namun ada bau dari arah bakau. Dan dilaporkan sekira jam 15.00 Wib” kata Humas Sumenep, AKP Widiarti, Sabtu (1/7/2023).

Penemuan bangkai ikan paus itu kata Widi, berjarak kurang lebih 300 Meter dari Dermaga tradisional Pulau Masakambing. Selanjutnya berinisiatif mendatangi rawa bakau dengan berjalan kaki yang pada saat itu Air laut sedang surut.

“Dan setelah masuk ke dalam rawa bakau melihat bangkai Ikan Paus, dan langsung memberi tahu ke warga yang lain. Selanjutnya sekira Pkl. 06.30 Wib Pj. Kades Masakambing lokasi dan mendokumentasikan temuan tersebut” ungkapnya.

Widi menyebutkan, Ikan Paus dengan ukuran panjang kurang lebih 10 meter itu ketika ditemukan warga sudah dalam keadaan rusak dan membusuk.

“Saat ditemukan, kondisi ikan paus sudah sebagai banyak yang hancur, seperti batok kepala bagian atas sudah tidak ada. Badan Ikan Paus berubah warna putih dan mengeluarkan bau busuk, diperkirakan Ikan Paus sudah lama terdampar masuk ke rawa bakau, dan akhirnya mati” terangnya.

Informasi terakhir, warga setempat mulai melakukan pembersihan atau menimbun bangkai ikan paus tersebut dengan dengan pasir dan sejumlah rerumputan bakau, agar bau busuk tidak meluar ke perkampungan warga.