SUMENEP, limadetik.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalianget, Sumenep, Jawa Timur memprediksi baru akan memasuki musim penghujan sejak November 2020 nanti. Pasalnya, pada pekan pertama Oktober belum ada tanda-anda akan turun hujan.
“Kemarau (tahun) ini telah berlangsung sejak April lalu dan puncaknya Agustus dan September. Kalau dari potensi lokal, prediksi kami hujan akan turun pada November,” kata Kepala BMKG Kalianget, Usman Kholid, Rabu (6/10/2020).
Meskipun belum ada tanda-tanda, Usman memprediksi tak menutup kemungkinan di sejumlah wilayan akan turun hujan dengan intensitas tak merata dan singkat.
“Potensi hujan di musim kemaraupun masih memungkinkan ada, meski potensi hujannya tidak merata atau bersifat lokal dan durasi pendek,” ujarnya.
Hujan saat kemarau dengan intensitas ringan bisa saja terjadi dengan tanda-tanda salah satunya adanya angin dan awan Kumulonimbus.
“Bisa saja hujan lokal dengan durasi pendek bisa saja terjadi. Hujannya lebat yang diawali angin dengan hembusan kuat,” terangnya.
Sedangkan arah angin didominasi dari Tenggara Selatan dengan kecepatan angin maksimum di Laut Jawa bagian timur sebesar 19 knots (35 km/jam) dan di Selat Hindia selatan Jatim sebesar 20 knots (37 km/jam).
“Ketinggian gelombang laut di Selat Madura antara 0.5 – 1.3 meter, di Laut Jawa bagian timur antara 0.5 – 1.8 meter, sedangkan di Selat Hindia selatan Jatim antara 1.5 – 3.3 meter,” tukasnya. (hoki/yd)