Scroll Untuk Membaca Artikel
Cerpen

Cerpen: Permataku Istri Sholehah

×

Cerpen: Permataku Istri Sholehah

Sebarkan artikel ini
suami istri
foto ini hanya ilustrasi saja

Sumenep, 28 Februari 2020

Oleh : Herdayanti

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

LIMADETIK.com — Ukhti Sholehah atau dapat juga dikatakan dengan Istri Sholehah yang di mana menjadi incaran semua Akhwan yang memiliki akal atau pemikiran yang mengejar akan Surga dan Dunianya, jika dibandingkan dengan Akhwan yang hanya mementingkan Dunia dan Hawa Nafsu otomatis Ukhti Sholehah adalah nilai plus yang sangat berharga di dalam hidupnya, tetapi jikalau Ukhti Sholehah datang kepada Akhwan yang memang mendambakan Ukhti yang seperti itu, menurutnya itu adalah permata yang sangat berharga didalam hidupnya.

Ridwan adalah salah satu Ahkwan yang sangat mendambakan seorang Ukhti yang sangat paham dan mengikuti ajaran Agama Islam, tidak sangat mudah untuk mendapatkan seorang Ukhti yang sholehah, jika kehidupanmu baik maka Allah akan memberimu jodoh yang terbaik pula. Inilah yang menjadi acuan untuk Ridwan di dalam mencari Wanita yang diinginkan untuk menjadi Istrinya kelak dan mampu menjadi istri sholehah baik untuk dirinya sendiri maupun untuk anak-anaknya kelak maupun keluarganya.

Ukhti Sholehah menjadi dambaan seorang Akhwan tampan (Ridwan) yang begitu paham pula terhadap apa yang menjadi larangannya dan menjadi perintahnya. Sampai pada akhirnya dia pun menemukan Ukhti dambaannya di sebuah mesjid tempat dia berdakwah.

Wanita tersebut adalah Khumairah yang sangat cantik parasnya bukan hanya cantik di paras namun Agamanya pun cantik. “Subhanallah” ucap Ridwan dalam hati, terkagum.

“Assalamualaikum Ukhti..?’’ sapa Ridwan, menundukkan kepala.

“Waalaikumsalam..!’’ jawab Khumairah, menundukkan kepala. ‘Ada yang bisa saya bantu Akhwan?’’ tanya Khumairah dengan malu.

“Siapakah namamu ya Ukhti” tanya Ridwan kembali. “Tidak ada ya Ukhti, apakah saya bisa mengetahui tempat tinggalmu? kembali Ridwan bertanya.

“Terlebih dahulu saya akan menjawab pertanyaan Akhwan yang pertama, nama saya adalah Khumairah, tempat tinggal saya tidak jauh dari sini, kalau boleh tau ada keperluan apa Akhwan menanyakan nama dan tempat tinggalku,,? Khumairah balik bertanya, dengan maksud Ridwan menanyakan hal tersebut kepadanya.

‘‘Terimah kasih Ukhti, ya sudah saya pergi terlebih dahulu..!’’ ujarnya, melangkah meninggalkan Khumairah. “Assalamualaikum yaUkhti..?’’ salamnya.

“Akhwan belum menjawab pertanyaanku..?’’ berusaha menghentikan Ridwan namun sia-sia “Waalaikumsalam..!” jawab Khumairah dengan keheranan. Kemudian bergegas pulang kerumahnya dengan penuh tanda tanya.

Sesampainya di rumah Ridwan langsung menemui sang ibu untuk memberitahukan bahwa apa yang menjadi impiannya sudah di depan mata, yaitu Wanita yang sholehah (memenuhi kriterianya), meskipun banyak yang menyukainya namun Ridwan beberapa kali menolak Wanita yang yang kerap kali mendekatinya bahkan pilihan sang ibupun ditolak mentah-mentah olehnya.

“Assalamualaikum Ummun..?’’ salam Ridwan, mencium tangan sang bunda dengan riang.

“Waalaikumsalam.. nak.!’’ jawab sang Bunda. “Ada apa anakku, baru kali ini kamu terlihat sangat gembira, ada apakah gerangan anakku..?’’ tanya sang Bunda kepadanya, ikut tersenyum.

Besok Ummun (Umi) harus ikut aku menemui seseorang yang selama ini Ridwan cari..!” ujarnya, dengan tatanan busana dan Agamanya yang begitu sempurna terpancar di wajah pipi kemerahannya itu, Ridwan ingin Ummun menemui keluarganya besok dengan maksud untuk meminangnya..!’’ pinta Ridwan kembali, sumbringah.

“Tapi apakah Ridwan yakin bahwa dia mau menerima pinanganmu ini..?’’ lirihnya. “lantas berapa lama kamu kenal dengan wanita yang kau maksud itu wan..?’ ’tanya sang ibu.

“Tak diterima maupun diterima tak masalah bagiku Ummun ( Ibu ), setidaknya kita telah berusaha, persoalan kenal Ridwan tidak terlalu mengetahui tentang dia karena aku baru saja menemukannya tadi pas perjalanan pulang dari mesjid’’ jawabnya dengan jujur.

“Ya sudah jika itu keputusan kamu, baiklah Ibu akan mencobanya besok bersama dengan Ubbun (Abi)’’ bergegas meninggalkan Ridwan yang tengah berada di ruang tamu. Sesampainya di kamar perihal Putranya berkeinginan meminang Gadis yang selama ini dicarinya, ternyata perihal tersebut langsung disetujui oleh Ayahnya. Mereka pun bergegas untuk tidur.

“Alhamdulillah ya pa akhirnya tidak lama lagi Ridwan akan menjadi seorang suami sama seperti Abi dulu yang langsung meminang Umi yang baru saja kenal dalam waktu satu hari,’’ menggoda sang suami.

“Alhamdulillah sekarang Ridwan sudah mampu memilih pilihannya sendiri, ya sudah ini sudah malam, ayo tidur..!’’ pinta sang Abi kepada sang istri.

“Ya sudah mari tidur,,!’’ jawab sang istri.

Waktupun menunjukkan pukul 07 : 00. Belum beranjak dari tempat tidur terdengarlah suara dari arah pintu kamar, ternyata itu adalah suara Ridwan yang tengah membangunkan kedua orang tuanya.

Singkat ceritapun berlalu, mereka pun sekeluarga bergegas ke rumah Gadis yang dimaksud Ridwan kepada kedua orang tuanya.

“Assalamualaikum..? Ketok-ketok pintu.

“Waalaikumsalam..!’’ terdengar jawaban dari dalam rumah. “Iyya siapa?” tanya Ibunda Khumairah dari balik pintu.

“Mohon maaf, kedatangan kami mungkin sedikit mengganggu aktifitas ibu dan keluarga..!’’ sahut ibunda Ridwan.

“Iyya gak apa-apa kok, mari silahkan masuk ibu..! Pinta ibunda Khumairah, mempersilahkan masuk dan duduk.

“Terima kasih ibu karena telah mempersilahkan kami duduk, baiklah langsung saja kerana waktu kami juga sedikit mepet, kedatangan kami kesini tidak lain hanyalah menginginkan Putri Ibu dan Bapak menjadi bagian dari keluarga kami juga nantinya, perihalnya anak kami atau Ridwan sangat menginginkan jika saudari Khumairah menjadi Istrinya,,! Ujar ibunda Ridwan kepada pihak keluarga Khumairah, dengan menghelai nafas terlebih dahulu.

Perihal ini tidak menunggu jawaban waktu lama dari pihak sang Wanita. “Baiklah kami menerima perihal pinangan saudara Ridwan, kami sangat berterima kasih karena saudara telah menghormati putri kami, baiklah kapan akan kita langsungkan pernikahan kedua.

“Putra-putri kita,,?’’ tanya ibunda Khumairah.

“Jikalau bisa minggu depan lebih cepat kan lebih baik’’ ujar ibunda Ridwan, tersenyum lebar sambil menoleh kepada putranya.

“Baiklah tidak masalah jika itu yang terbaik, semoga dengan ini keduanya bisa membangun rumah tangga yang SAMAWA..! ejek ibunda Khumairah kepada keduanya.

Hari hapun telah tiba keduanya pun melangsungkan akad nikah di kediaman Ridwan, para undangan antusias hadir untuk menyaksikan pernikahan mereka yang di mana pernikahan tersebut menjadi ikrar atau sumpah untuk keduanya dalam menjalankan kewajiban mereka sebagai makhluk Allah.

Setelah akad nikah telah usai keduanya pun segera memasuki kamar pengantin keduanya dan saling berjanji satu sama lain, di mana janji tersebut akan membuktikan cinta kekal keduanya baik didunia maupun diakhirat nanti.

“Aku harap kaulah yang ku cari dan menjadi permataku di surga kelak Zaujatin,’’melantunkan panggilan layaknya suami lainnya.

“Untukmu juga Wahai Suamiku, hari ini, detik ini, malam ini bahkan menit ini juga kau lah penunjuk jalanku yang menopang seluruh amal dan kesalahnku, semoga dengan kehadiranmu mampu menjauhkanku dengan Nerakanya Allah yang terkutuk itu..!’’K humairah (istri dari Ridwan) mengembalikan perihal pinta dari sang suami. (*).

Cerita Pendek (Cerpen) ini mencoba mengungkapkan betapa pentingnya menjadi pasangan yang senantiasa saling menjaga hingga akhir hayat. Semoga bermanfaat bagi kita semua, penulis menyampaikan banyak terimakasih atas waktunya membaca tulisan di atas. SALAM.!!

Penulis adalah Mahasiswi STKIP PGRI Sumenep dan Anggota HIMPASS

× How can I help you?