Scroll Untuk Membaca Artikel
Nasional

Ketua Bara JP Sumenep : Kita Menduga Ponpes di Pragaan Markup Data Santrinya untuk Bantuan Covid-19

×

Ketua Bara JP Sumenep : Kita Menduga Ponpes di Pragaan Markup Data Santrinya untuk Bantuan Covid-19

Sebarkan artikel ini
FB IMG 1605507666428 e1605511334896
Asmuni, Ketua DPC Bara JP Kabupaten Sumenep

SUMENEP, LimaDetik.Com – Ketua Barisan Jokowi Presiden (Bara JP) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menduga adanya markup data santri di salah satu Pondok-Pesantren di Kecamatan Pragaan untuk mendapatkan bantuan covid-19 pada pembiayaan operasional santri pondok- pesantren yang bersumber dari Kamenag RI.

“Kami menduga ada markup data santri oleh yayasan Pondok-Pesantren Nurul Jali. Dan ponpes ini menerima bantuan Covid-19 dari Kamenag RI sebesar Rp.50 juta” kata Asmuni, Ketua Bara JP Sumenep, Senin (16/11/2020).

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Menurut Asmuni, sejatinya bantuan Covid untuk Yayasan Pondok-Pesantren itu harus memenuhi kreteria, di mana santrinya yang 500 orang ke bawah hanya bisa dapat bantuan covid-19 sebesar 25 juta.

“Nah disini kecurigaan kami, PP.Nurul Jali ini santri nya hanya sekitaran 150 orang kurang lebih gitu. Tapi kenapa mereka dapat 50 juta, ini patut kita duga ada penggelembungan jumlah santri/siswa di yayasan tersebut” ungkapnya.

IMG 20201116 WA0075

Lanjut Asmuni, Yayasan yang mendapatkan bantuan dana Covid dari pemerintah pusat melalui Kementerian Agama Republik Indonsia (Kamenag RI), sebersar Rp. 50 juta berarti santrinya di atas 1.500 orang.

“Pertanyaan apakah Pondok Pesantren Nurul Jali ini memiliki jumpah santri di atas jumlah 1.500 orang. Sehingga bisa lolos dapat bantuan dana covid sebesar Rp.50 juta” tuturnya bertanya.

Jika demikian tambahnya, yayasan Pondok Pesantren ini dipastikan telah melakukan penggelembungan jumlah santri atau mark up. Oleh karenanya pihaknya berencena akan melaporoan pondok tersebut.

“Jika benar ada penambahan jumlah santri maka sudah pasti akan kami laporkan, karena sudah menyalahi juknis dan melanggar undang-undang yang berlaku” pungkasnya.

Sementara pihak Pimpinan Pesantren saat dihubungi awak media belum bisa memberikan keterangan dengan alasan masih ada acara kifayah.

(yd/yd)

× How can I help you?