Manajemen di Garis Depan, Mahasiswa Uniba Madura Belajar Langsung di PT Garam
LIMADETIK.COM, SUMENEP – Mata kuliah Manajemen Operasi di Universitas Bahaudin Mudhary (Uniba) Madura tidak hanya dibatasi oleh teori dan diskusi di ruang kelas. Mahasiswa Program Studi Manajemen membuktikan semangat pembelajaran aktif dengan menggelar kunjungan industri ke salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) strategis, yakni PT Garam, pada Selasa, 3 Juni 2025.
Kegiatan ini dimulai pada pukul 10.00 WIB dan diikuti oleh mahasiswa kelas MGO23 dengan didampingi langsung oleh dosen pengampu, Dr. (Cand) Fuji Santoso, S.E., M.M.
Kunjungan ini bukan sekadar agenda seremonial, tetapi bagian dari upaya untuk membumikan teori manajemen operasional yang telah dipelajari di kelas ke dalam konteks nyata dunia industri. Dengan semangat belajar langsung di lapangan, para mahasiswa mengikuti kegiatan ini dengan antusias dan semangat tinggi.
Belajar dari Praktik Nyata Industri
PT Garam dipilih sebagai lokasi kunjungan karena statusnya sebagai BUMN yang memiliki peran penting dalam penyediaan garam nasional. Selain itu, perusahaan ini telah lama menjadi bagian vital dalam perekonomian Kabupaten Sumenep. Melalui kunjungan ini, mahasiswa berkesempatan mendapatkan pemahaman langsung mengenai sistem manajemen operasional yang diterapkan di perusahaan tersebut.
Selama kunjungan, pihak PT Garam menyambut para mahasiswa dengan hangat dan memberikan pemaparan yang komprehensif mengenai seluruh proses produksi garam. Penjelasan dimulai dari pengelolaan bahan baku, proses kristalisasi, hingga tahapan distribusi ke berbagai wilayah Indonesia. Mahasiswa juga diperkenalkan pada tantangan-tantangan yang dihadapi dalam mengelola operasional di sektor industri berbasis komoditas alam ini.
“Kami sangat terbuka menerima kunjungan dari adik-adik mahasiswa UNIBA Madura. Kami berharap apa yang kami sampaikan bisa menjadi bekal dan inspirasi untuk masa depan mereka,” ujar Miftahol Arifin, M.M., Humas PT Garam, saat menyambut rombongan mahasiswa.
Pemaparan yang disampaikan menggunakan pendekatan yang komunikatif dan mudah dipahami, sehingga mahasiswa merasa lebih terhubung dengan praktik nyata manajemen operasional. “Kami jadi tahu bagaimana teori yang kami pelajari di kelas itu benar-benar hidup di dunia industri,” ungkap Rafiqi, salah satu penanggung jawab kunjungan.
Solidaritas Beralaskan Rumput
Salah satu momen yang sangat membekas dalam kegiatan ini adalah makan siang bersama secara lesehan di Taman Merdeka depan kantor PT Garam. Dengan konsep sederhana namun penuh makna, dosen dan mahasiswa duduk bersama beralaskan rumput tanpa sekat hierarkis. Makan bersama dalam suasana kekeluargaan ini mempererat hubungan antar peserta dan menumbuhkan semangat kolektif.
Yang lebih mengesankan, seluruh kegiatan ini dilaksanakan secara mandiri. Tidak ada dukungan sponsor atau bantuan dari luar. Semua kebutuhan dibiayai melalui iuran bersama antara mahasiswa dan dosen pengampu.
“Kegiatan ini murni dilakukan secara mandiri, iuran mahasiswa, termasuk dosen, tidak ada sponsor dan bantuan luar,” tegas Wahyu Abadi, Koordinator kegiatan.
Model pelaksanaan seperti ini tidak hanya mencerminkan semangat kemandirian, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab, kerja sama, dan solidaritas antar peserta.
Dukung UMKM, Latih Etika Sosial
Lebih dari sekadar pembelajaran teknis, kegiatan ini juga mengandung nilai-nilai sosial yang kuat. Konsumsi makan siang yang disediakan untuk seluruh peserta tidak dipesan dari perusahaan katering besar. Sebaliknya, mahasiswa memesan makanan dari pelaku UMKM lokal setempat, yaitu Dapur Laila yang berlokasi di Kebonagung, Sumenep.
“Kunjungan ke PT Garam ini tidak hanya menjadi sarana pembelajaran langsung bagi mahasiswa, tetapi juga kami manfaatkan untuk mendukung UMKM lokal. Konsumsi peserta kami pesan dari Dapur Laila di Kebonagung sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku usaha di sekitar,” ujar Holifah Amatillah, Bendahara kegiatan.
Pilihan ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi UMKM lokal, tetapi juga memperkenalkan kepada mahasiswa tentang pentingnya prinsip keberlanjutan dan rantai pasok lokal dalam manajemen operasional. Dalam konteks pembelajaran, hal ini menjadi contoh konkret bagaimana keputusan operasional dapat berdampak langsung terhadap masyarakat sekitar.
Penutup: Dari Lapangan, Untuk Masa Depan
Meski kunjungan ini hanya berlangsung dalam beberapa jam, manfaat dan pelajaran yang dibawa pulang oleh mahasiswa sangatlah besar. Mereka tidak hanya membawa wawasan tentang operasional industri, tetapi juga pengalaman sosial yang membentuk karakter dan nilai-nilai kemanusiaan.
“Ini bukti nyata bahwa UNIBA Madura benar-benar membekali mahasiswa, dengan melakukan kunjungan ini misalnya. Semoga dengan ini bisa membuka cakrawala pengetahuan mahasiswa di lapangan dengan selebar mungkin,” ujar Dr. (Cand) Fuji Santoso, S.E., M.M. dalam closing statement-nya.
Melalui kegiatan ini, UNIBA Madura menunjukkan bahwa pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang menghadirkan keseimbangan antara teori dan praktik, antara logika bisnis dan kepedulian sosial. Kunjungan industri ke PT Garam bukan hanya tentang belajar produksi garam, melainkan tentang membangun karakter, wawasan, dan empati sebagai bekal menghadapi dunia kerja yang kompleks di masa depan.