Scroll Untuk Membaca Artikel
Nasional

Petambak Garam di Sumenep Gagal Panen

×

Petambak Garam di Sumenep Gagal Panen

Sebarkan artikel ini
images
Tambak Garam di Karangangayar Sumenep (Dok.Limadetik.com)

SUMENEP, limadetik.com – Para petambak garam di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur gagal panen. Pasalnya, sejumlah tambak yang garamnya hampir siap panen diguyur hujan dua hari lalu.

“Mayoritas garam di sini sudah siap panen. Tapi karena turun hujan akhirnya gagal,” kata salah satu petambak garam, Adi (30), Kamis (13/8/2020.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Warga Desa Karang Anyar, Kecamatan Kalianget menerangkan, para petambak terpaksa harus mengulang prosesnya dari awal. Sebab, garam sebagai penghasilan utama di wilayahnya.

“Garam yang sudah tumbuh kembali menjadi air setelah turun hujan. Sedangkan yang sudah mengumpulkan garam di tempat penyimpanan harus berkurang akibat garam terkena hujan,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia berharap pemerintah hadir menyelesaikan harga garam yang anjlok. Sebab, harga garam kini tak sesuai dengan biaya produksi. Bayangkan harga di petani 300 ribu per ton. Sedangkan biaya pra produksi sampai dengan produksi antara Rp 200 ribu sampai dengan Rp 250 ribu per ton.

“Bagaimana masyarakat sejahtera kalau harga garam murah. Jadi kami harap ada upaya dari pemerintah,” harapnya.

Terdapat beberapa daerah penghasil garam di kabupaten dengan lambang Kuda Terbang. Di antaranya adalah, Kecamatan Kalianget, Bluto, Dungkek, Gapura dan Saronggi. (hoki/yd)

× How can I help you?