Warga Pademawu Timur keluhkan Limbah Air Lele Milik Ortu Kades, 3 Tahun tak bisa Tanam Tembakau 

PAMEKASAN, Limadetik.com – Warga desa Pademawu Timur, MZ mengaku kesal dan geram dengan sikap pemerintah desa setempat lantaran tidak memberikan solusi bagi masyarakanya. Pasalnya, limbah air lele milik orang tua Kepala Desa tersebut merusak lahan pertanian warga yang menyebabkan tidak produktif.

MZ mengaku sudah 3 tahun tidak bisa bercocok tanam tembakau lantaran sawah miliknya terdampak aliran limbah air lele milik orang tua Kades Pademawu Timur.

“Yang sangat parah saat musim hujan, saat dipompa, pembuangan langsung ke jalan. Imbasnya mengalir ke sawah milik warga,” kata MZ.

Penuturan yang sama disampaikan S, warga setempat ini juga mengaku sudah tidak bisa menanam tembakau selama 3 tahun berturut-turut.

Penyebabnya, limbah air lele milik orang tua Kades yang terletak di permukiman warga Pademawu Timur tersebut berdampak buruk bagi lahan atau sawah yang biasa ditanami tembakau.

“Ini sudah 3 tahunan yang tidak bisa ditanami tembakau,” katanya.

Berbeda dengan seorang warga yang tengah memotong padi. Dia mengaku gatal – gatal saat memotong padi tetangganya di desa Pademawu Timur.

Hanya saja, warga yang ingin protes secara langsung mengaku takut untuk menyampaikan. Alasannya, pemilik budidaya lele yang airnya mengalir ke sawah warga adalah orang tua kepala desa Pademawu Timur.

Dikonfirmasi terpisah melalui aplikasi WA, Kades Pademawu Timur, Jumaati Elis Susanti tidak memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan media ini.

Bahkan, media ini menelpon melalui WA, namun setelah tersambung dengan nada berdering, nomor tersebut menolak.

Limbah air lele selain menimbulkan pencemaran lingkungan, juga bau menyengat yang berdampak terhadap masyarakat sekitar.

Masyarakat Pademawu Timur berharap ada solusi terbaik agar limbah air lele milik orang tua Kades dapat segera diatasi.