SUMENEP, Limadetik.com – Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menggelar Seminar Museum Keraton dalamrangka memperkokoh Seni dan Budaya Keraton Setempat.
Seminar tersebut bertujuan mensinkronisasikan Seni dan Kebudayaan Sumenep yang akhir-akhir ini beberapa diantaranya perlu segera ditetapkan sebagai warisan leluhur Keraton. salah satu diantaranya adalah “Tari Muwangsangkal”.
Sekretaris Disparbudpora Sumenep, Mohammad Raisul Kawim mengatakan, seminar seperti ini memang harus sering dilakukan untuk mengkaji dan mendalami sejauh mana Kebudayaan Sumenep selama ini, sehingga para pakar bisa menaungkan pengetahuannya tentang Kabupaten sumenep.
“Tujuan kegiatan ini setelah ditetapkan sebagai warisan budaya oleh Kemendikbud RI maka tari Muangsangkal mutlak milik kita Kabupaten Sumenep pada khususnya dan Jawa Timur pada umumnya, ini harapan kami agar kedepannya Kebudayaan Sumenep akan segera Goo Internasional” katanya, sesaat setelah acara seminar usai, Minggu (21/11/2021) di Hotel Garuda Sumenep.
Secara tegas Kawim menyampaikan, hal ini juga dinilai sebagai langkah pembinaan dan seni tradisi Disparbudpora melalui bidang kebudayaan melakukan kegiatan menyeragamkan baik gerakan, kostum maupun musik pengiring sehingga semua sanggar-sanggar baik di sekolah maupun di luar sekolah yang ada di Kabupaten Sumenep sama gerakan kostum dan musik pengiringnya.
“Di harapkan, apa bila ada permintaan tari muwangsangkal yang bersifat massal siap untuk di tampilkan. Kedepan tidak menutup kemungkinan kita juga akan adakan seminar mengenai seni budaya dan tradisi yang telah di tetapkan sebagai WBTB oleh Kemendikbud RI, salah satunya tari topeng atau lainnya” jelasnya.
Kepada para generasi muda di Kabupaten Sumenep, Kawim meminta untuk bersama-sama menjaga dan memelihara serta melestarikan kebudayaan-kebudayaan yang selama ini menjadi warisan leluhur Keraton Sumenep.
“Sehingga suatu saat nanti semua budaya-budaya yang ada di Sumenep akan menjadi tonggak sejarah bagi generasi di masa yang akan datang, dan kita tetap punya nama di mata dunia” pungkasnya.