PendidikanTeknologi

Dosen UNIRA ini Ajari Peternak Teknologi Fermentasi Jerami Padi Jadi Pakan Bernutrisi

×

Dosen UNIRA ini Ajari Peternak Teknologi Fermentasi Jerami Padi Jadi Pakan Bernutrisi

Sebarkan artikel ini

Pengabdian Masyarakat oleh UNIRA Pamekasan

IMG 20250418 WA0327 scaled
Pengabdian masyarakat: Dosen UNIRA Pamekasan, Rina Susanti, ST.,MT (kiri) didampingi dokter hewan dari DKPP Pamekasan saat memberikan materi sosialisasi tentang Teknologi fermentasi Jerami Padi sebagai Pakan Ternak Bernutrisi

PAMEKASAN – limadetik.com, Kemajuan teknologi dan informasi menuntut manusia untuk terus melakukan inovasi dan pengayaan ilmu pengetahuan guna memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

Salah satu gagasan ini datang dari tim pengabdian masyarakat Universitas Madura (UNIRA) melakukan sosialisasi teknologi fermentasi jerami padi, sebagai pakan ternak bernutrisi di wilayah kerja pusat kesehatan hewan (Puskeswan) kabupaten Pamekasan, Jum’at (21/02/2025) lalu.

Sosialiasi pengabdian masyarakat oleh UNIRA Pamekasan berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) kabupaten setempat dengan tujuan, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat (peternak sapi maupun kambing) manfaat jerami padi yang difermentasi sebagai pakan bergizi dan bernutrisi.

Dosen Fakultas Teknik UNIRA, Rina Susanti, S. T., MT. selaku ketua tim pengabdian masyarakat kepada limadetik.com menuturkan, bahwa teknologi fermentasi jerami padi adalah proses pengolahan jerami padi untuk meningkatkan kualitas dan nilai gizinya, sehingga dapat menjadi pakan ternak yang lebih baik.

IMG 20250418 WA0324 scaled
Antusias: puluhan warga Pamekasan tengah mengikuti sosialisasi Teknologi fermentasi Jerami padi sebagai pakan ternak bernutrisi

Antusias masyarakat terhadap sosialisasi ini cukup tinggi. Pasalnya, banyak warga yang hadir untuk memperoleh ilmu pengetahuan tentang teknologi fermentasi jerami padi sebagai pakan ternak bernutrisi.

Dosen Rina juga menjelaskan manfaat fermentasi jerami padi yang dapat meningkatkan nutrisi ternak, meningkatkan daya cerna, kemudian untuk ternak penggemukan cocok untuk mengkonsumsi pakan fermentasi, dan jerami padi yang difermentasi dapat disimpan dalam jangka waktu lama.

Dosen Rina didampingi dokter hewan dari DKPP Pamekasan, drh. R. Desie Marethania yang juga memberikan materi tentang vaksin, obat dan sosialisasi penyakit mulut dan kuku (PMK).

Menurutnya, fermentasi jerami padi dapat menjadi pengganti hijauan pakan ternak yang sulit di dapat saat musim kemarau. Adapun cara fermentasi ini diuraikan sebagai berikut.

“Cara pembuatan fermentasi jerami padi ini, pertama campurkan 10ml EMP ternak ke 3 liter air dan masukkan tetes 100ml. Kemudian campurkan dedak diatasnya sekira 50 gram, tutup rapat dan tunggu satu jam,”

“Selanjutnya, fermentor dicampurkan ke jerami yang sudah agak di cacah, pastikan jerami memiliki kelembaban 55 % dicampurkan sampai agak basah, lalu tutup rapat hingga tidak ada udara masuk sampai 21 hari atau 3 minggu,” kata Rina sambil mencontohkan cara fermentasi jerami padi yang benar.

Ciri-ciri fermentasi yang berhasil, pakan ternak kuning agak kecoklatan, tekstur lemas tidak kaku, tidak berjamur dan baunya harum.

Setelah 3-4 minggu, jerami padi fermentasi sudah bisa diberikan kepada ternak namun dikeringkan dan diangin-anginkan terlebih dahulu.

Biasanya, kata Rina hewan ternak harus menyesuaikan secara perlahan untuk dapat langsung memakan pakan fermentasi jerami padi, sebab kadang tidak langgsung di makan.

Rina Susanti menerangkan, bahwa musim panen padi nanti, pasti banyak limbah jerami milik petani. Untuk itu, ia menyarankan kepada petani dan perternak sapi maupun kambing agar memanfaatkan jerami padi untuk difermentasi sebagai pakan ternak bernutrisi tinggi.

“Disamping nanti akan mempermudah untuk stok pakan yang bergizi, juga akan meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas ternak,” tandasnya.

Diketahui, program pengabdian masyarakat ini menggunakan dana hibah Universitas Madura (UNIRA) tahun 2025.