Lopis Bu’ Ni, Kuliner Khas Sumenep yang Manis Legit dan Melegenda
LIMADETIK.COM, SUMENEP – Di tengah hiruk-pikuk kota Sumenep, ada satu kuliner khas yang tak pernah kehilangan penggemarnya, yakni Lopis Bu’ Ni. Berjualan di pojok utara Taman Bunga Sumenep, lopis dengan juruh gula merah siwalan ini telah menjadi favorit masyarakat selama lebih dari 10 tahun.
Apa yang Membuat Lopis Bu’ Ni Istimewa?
Lopis Bu’ Ni dibuat dari ketan hitam dan putih, dibungkus dengan daun pisang berbentuk segitiga kecil, lalu disajikan dengan parutan kelapa muda kukus dan siraman juruh gula merah siwalan. Juruh ini menjadi kunci kelezatan lopis karena dibuat dari gula siwalan asli, yang memiliki rasa khas dibandingkan gula merah biasa.
Selain lopis, Bu’ Ni juga menjual berbagai kudapan tradisional seperti cendol, lanun, lemet singkong, tape ketan, dan keripik pisang. Namun, lopis tetap menjadi andalan karena cita rasanya yang autentik dan cara pembuatannya yang masih mempertahankan resep tradisional.
Di Mana dan Kapan Bisa Membeli?
Lapak lesehan Bu’ Ni terletak di pojok Taman Bunga Sumenep, bersebelahan dengan kios tukang kunci. Setiap hari, ia mulai berjualan dari pukul 13.00 hingga 17.00 WIB.
Harga lopisnya pun ramah di kantong, yaitu Rp 5.000 dan Rp10.000 per bungkus. Meski murah, kualitasnya tetap terjaga karena semua bahan berasal dari petani lokal, mulai dari singkong, kelapa muda, hingga gula merah siwalan.
Sudah Punya Pelanggan Setia Sejak 10 Tahun Lalu
Banyak pelanggan setia yang menikmati lopis Bu’ Ni sejak lama, salah satunya adalah Bisron Ali yang biasa dipanggil Bang Allie, pemilik Biro Perjalanan Jawara Tour and Travel di Jalan Teuku Umar nomor 209, Kebonagung Sumenep.
“Sudah 10 tahun saya pelanggan lopis Bu’ Ni. Saat puasa Ramadhan jadi menu buka puasa. Saya suka lopis yang manis untuk menu buka puass, hampir tiap hari,” ujar Bang Allie yang juga pengurus Asosiasi Pariwisata Madura (ASPRIM) korwil Sumenep.
Sebagai pemilik biro perjalanan, ia sering merekomendasikan lopis ini kepada tamu dan wisatawan yang menginap di hotel sekitar Taman Bunga, Keraton, dan Masjid Jamik. Bahkan, beberapa wisatawan dari luar kota kerap mencari kuliner ini saat berkunjung ke Sumenep.
Saat Bang Allie bertanya apakah lopis bisa dipesan dan dibawa ke hotel untuk melayani rombongan tamu wisatawan, Bu’ Ni dengan ramah menjawab tentu bisa.
“Bisa nak, yang penting pesan dahulu dan waktunya siang hingga sore.” ucapnya.
Jawaban ini menjadi kabar baik bagi biro perjalanan dan rombongan wisatawan yang ingin mencicipi kuliner khas Sumenep tanpa harus datang langsung ke lapaknya.
Proses Pembuatan: Dimulai Sejak Malam
Menjaga kualitas lopis bukan pekerjaan mudah. Sejak malam, Bu’ Ni sudah mulai memasak ketan hitam dan putih, membungkusnya dengan daun pisang, dan mempersiapkan bahan lainnya.
Saat subuh, ia menyiapkan parutan kelapa muda dan juruh gula merah siwalan. Semua harus dilakukan dengan cermat agar rasa lopis tetap terjaga. Pukul 13.00, ia dan anaknya, Mbak Nur, berangkat dari rumahnya di Desa Parsanga kota Sumenep yang berjarak 2 kilometer dan mulai berjualan di lapak sederhana mereka.
Tantangan dalam Berjualan Lopis
Meski sudah dikenal luas, usaha ini tak lepas dari tantangan. Dua bahan utama lopis, kelapa muda dan ketan hitam sering mengalami lonjakan harga.
Kelapa muda, yang biasanya Rp 12.000 per buah, bisa melonjak hingga Rp 20.000 per buah.
Ketan hitam, sebagai bahan dasar lopis, kadang mencapai Rp 30.000 per kilogram.
Namun, Bu’ Ni tetap berusaha mempertahankan harga agar pelanggan setia tetap bisa menikmati lopisnya tanpa merasa terbebani.
Lopis Bu’ Ni, Kuliner Wajib Coba di Sumenep
Bagi wisatawan yang ingin mencicipi kuliner khas Sumenep, Lopis Bu’ Ni adalah pilihan terbaik. Dengan rasa manis legit, tekstur lembut, dan harga bersahabat, lopis ini bukan sekadar jajanan pasar, melainkan bagian dari warisan kuliner yang terus hidup di kota Sumenep.
Jadi, kalau berkunjung ke Sumenep, jangan lupa mampir ke pojok Taman Bunga untuk mencicipi lopis legendaris ini. Atau, jika ingin membawanya ke hotel untuk dinikmati bersama tamu dan keluarga, Bu’ Ni siap melayani, asalkan pesan beberapa hari sebelumnya. Dan disajikan siang hingga hari.