LIMADETIK.COM, SUMENEP – Pendaftar Smeksa Cup VI 2023 antar SMP/MTs se-Madura membludak, hingga banyak tim yang tertolak.
Smeksa cup VI ini merupakan upaya SMKN 1 Sumenep untuk berikan wadah bagi para atlet bola volli se-madura.
Tidak hanya itu, kejuaraan bola volli ini menjadi bagian langkah untuk menjaring atlet berkualitas dibidang bola volli.
Menurut, Kepala SMKN 1 Sumenep, H. Zainul sahari, sejak H- 2 minggu pelaksanaan kegiatan, panitia sudah menutup pendaftaran, karena sudah memenuhi target.
“2 minggu kemarin panitia sudah tutup pendaftaran, karena banyak tim yang tertarik, dengan terpaksa kami tolak, sebab target sudah terpenuhi,” katanya. Rabu (1/3/2023).
Kemudian, H. Zainul mengunggapkan, kegiatan tahunan ini sempat 2 tahun tidak dilaksanakan, karena kendala pandemi covid-19.
“Alhamdulillah kita diberikan ijin untu melaksanakan kembali kejuaraan bola volli se-madura, meski 2 tahun tidak dilaksanakan.” Ujarnya.
Dirinya berharap, atlet tingkat SMP/MTs dapat menjadikan smeksa sebagai pijakan untuk menuju atlet kabupaten, provinsi bahkan nasional.
“Di smeksa sumenep ini, kalian bisa memilih konsentrasi keahlian, termasuk kegiatan akademik maupun non akademik seperti smeksa cup ini. Sekolah kami sudah banyak menorehkan prestasi dibidang bola volli dan terbukti membanggakan kabupaten kita,” kata H. Zainul menambahkan.
Total keseluran peserta smeksa cup VI tahun 2023 antar pelajar se-madura sebayak 36. Putra 24 tim dan putri 12 tim,
Kegiatan ini, di buka langsung oleh ketua komite olah raga nasional (Koni) Sumenep, Sutan Hady.
Pihaknya turut apresiasi dengan kejuaraan ini, karena selaras dengan misi koni kabupaten sumenep
“Tentu kami, sangat apresiasi langkah Smeksa Sumenep, karena turut serta mendukung jejaring atlit khususnya di Sumenep, kita tau bahwa jebolan sekolah ini memang tidak diragukan dibidang olah raga bola volli,” ungkapnya.
Sutan juga berpesan, giat Smeksa ini merupakan silaturrahim olah raga, maka dengan ini kita tetap junjung tinggi sportivitas.
“Saat kejuaraan berlangsung, jangan lupa junjung sportivitas, karena merubut juara tidak boleh melepas profesionalitas atlet, artinya, kita tetap menjaga nama baik tim dan penyelenggara,” pungkasnya.
