Scroll Untuk Membaca Artikel
Kesehatan

Penyebab Telapak Kaki Dingin dan Cara Mengatasinya

×

Penyebab Telapak Kaki Dingin dan Cara Mengatasinya

Sebarkan artikel ini
penyebab telapak kaki dingin dan cara mengatasinya alodokter

LIMADETIK.com – Sirkulasi darah yang tidak optimal, menjadi penyebab paling umum seseorang mengalami telapak kaki dingin. Hal tersebut mengakibatkan darah hangat kesulitan mengalir sampai ke kaki, sehingga telapak kaki terasa dingin. Sirkulasi buruk dapat terjadi akibat gangguan kerja jantung, sehingga mengalami kesulitan menyalurkan darah ke seluruh tubuh meski sudah berupaya keras. Selain itu juga dipengaruhi oleh oleh gaya hidup yang buruk, seperti kebiasaan merokok.

Ada juga beberapa penyebab lain yang dapat memicu telapak kaki dingin, di antaranya:

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN
  • Anemia
    Kekurangan sel darah merah dapat memicu telapak kaki dingin, terutama pada kasus anemia berat. Anemia defisiensi besi dapat terjadi pada siapa saja dengan gejala yang sering dianggap enteng. Hal ini dapat diatasi dengan memperbaiki asupan nutrisi, atau mengonsumsi suplemen dan menjalani pengobatan berdasarkan anjuran dokter.
  • Hipotiroidisme
    Kondisi ini terjadi saat kelenjar tiroid kurang aktif dan tidak menghasilkan cukup hormon tiroid. Hipotiroidisme menyebabkan gangguan metabolisme tubuh yang memengaruhi detak jantung dan suhu tubuh, sehingga kondisi ini dapat menyebabkan sirkulasi berkurang dan telapak kaki menjadi dingin. Gejala umum yang dialami adalah proses metabolisme fisik melambat, termasuk kepekaan terhadap rasa dingin.
  • Penyakit Raynaud
    Penyakit Raynaud adalah gangguan suplai darah ke bagian tubuh, terutama jari tangan dan kaki. Kondisi ini tergolong umum dialami. Penyakit Raynaud biasanya dipicu oleh kecemasan, stres, dan cuaca dingin, yang menyebabkan pembuluh darah menyempit. Area tubuh yang terkena penyakit ini akan berubah menjadi pucat, kemudian biru dan teraba dingin, sebelum akhirnya berubah menjadi merah saat aliran darah kembali. Adapun gejala yang meliputinya adalah rasa sakit dan mati rasa. Gejalanya bisa dikendalikan dengan menghindari suhu dingin dan memakai sarung tangan.
  • Anorexia Nervosa
    Penyakit ini merupakan gangguan makan dan juga kondisi kesehatan mental yang serius. Seseorang yang mengalami anorexia membatasi asupan makanannya secara berlebihan untuk menurunkan berat badan. Namun, pada akhirnya berat badannya menjadi jauh di bawah normal, yang tentunya tidak sehat dan menyebabkan buruknya sirkulasi darah. Selain itu penderita anorexia hanya memiliki sedikit lapisan lemak di bawah kulit sehingga sangat rentan terhadap suhu dingin.
  • Diabetes
    Kerusakan pada saraf juga bisa menyebabkan telapak kaki dingin. Kerusakan tersebut biasanya diakibatkan oleh diabetes tipe 1 atau diabetes tipe 2. Jika Anda mengalami gejala kerusakan saraf di kaki, segera temui dokter dan selalu mengontrol gula darah dengan baik.

Selain karena penyakit, ternyata efek samping dari obat-obatan juga dapat memicu telapak kaki dingin. Terutama obat golongan penghambat beta (beta-blocker) yang diresepkan untuk tekanan darah tinggi (hipertensi) dan gagal jantung. Hal tersebut dikarenakan penghambat beta menurunkan aktivitas jantung dan sirkulasi darah. Maka dari itu, tidak disarankan mengonsumsi penghambat beta tanpa resep dari dokter.

Cara Mengatasi Telapak Kaki Dingin

Secara umum, selain menghangatkan tubuh, kemungkinan dokter akan merekomendasikan olahraga yang rutin dan teratur untuk memperbaiki metabolisme tubuh dan sirkulasi darah. Olahraga dapat membantu mengobati atau mencegah berbagai masalah penyakit penyebab telapak kaki dingin.

Selain itu, untuk mengatasi gangguan jantung tertentu dan penyakit Raynaud kemungkinan dokter akan memberi obat penghambat kanal kalsium (calcium channel blocker) yang dapat membuka pembuluh darah dan membantu sirkulasi lebih baik. Demikian juga kondisi telapak kaki dingin lain, akan diobati sesuai penyebabnya.

Telapak kaki dingin dapat tergolong kondisi normal atau pertanda kondisi yang lebih serius. Konsultasi ke dokter, untuk memastikan penyebab serta cara penanganan yang tepat. (*)

× How can I help you?