SUMENEP, Limadetik.com – Sejumlah aktifis mahasiswa yang mengatasnamakan Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS) menggelar aksi di kantor DPRD Sumenep, Jawa Timur, Kamis (29/3/2018).
Kedatangan aktifis mahasiswa guna menyampaikan aspirasi. Sebab, versi mereka anggota DPRD setempat mengabaikan nasib rakyat yang akhir-akhir ini semakin terjepit secara ekonomi.
Hal itu sebagai salah satu bukti pengabaian anggota dewan terhadap nasib rakyat. Termasuk pula dewan sering jalan-jalan dengan kedok kunjungan kerja, dan reses dengan hasil yang nihil.
“Sementara pembahasan raperda (rancangan peraturan daerah) keleleran. Padahal raperda itu tujuannya untuk kesejahteraan rakyat,” kata korlap aksi FKMS, Sutriano.
Menurutnya, reses dan kunker itu dilakukan hanya sebatas memenuhi tugas secara formalitas. Sedangkan tujuan utamanya yakni dalam rangka peningkatan kesejahteraan rakyat sama sekali tidak tersentuh.
Pihanya mensinyalir ada anggota yang melakukan kunker keluar daerah secara fiktif. Yang bersangkutan tidak ikut kunker, tapi ia tetap mengambil jatah sana perjalanan dinasnya.
“Ada juga anggota dewan saling menutupi kesalahan sehingga jika ada anggota dewan yang secara aturan melanggar kode etik dipastikan tetap akan selamat,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sumenep, Faisal Muhlis menyampaikan, semua apa yang dilakukan anggota dewan termaasuk reses dan kunker itu sudah ada aturannya.
“Kalau pun ada anggota dewan yang melanggar tatib (tata tertib) anggota dewan paati diproses. Tidak ada istilah saling melindungi dalam perbuatan kesalahan itu,” katanya saat menemui mahasiswa. (hoki/rud)
