Scroll Untuk Membaca Artikel
Daerah

Bupati Trenggalek Buka Peluang Ekonomi dan Kesejahteraan Bagi Masyarakat Desa Sukorejo Kecamatan Gandusari

×

Bupati Trenggalek Buka Peluang Ekonomi dan Kesejahteraan Bagi Masyarakat Desa Sukorejo Kecamatan Gandusari

Sebarkan artikel ini
Bupati Trenggalek Buka Peluang Ekonomi dan Kesejahteraan Bagi Masyarakat Desa Sukorejo Kecamatan Gandusari
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat melakukan penanaman pohon

Bupati Trenggalek Buka Peluang Ekonomi dan Kesejahteraan Bagi Masyarakat Desa Sukorejo Kecamatan Gandusari

LIMADETIK.COM, TRENGGALEK – Kawasan tambang di Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, berubah fungsi. Yakni menjadi Agro Forestry Sukorejo. Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin meresmikan tempat tersebut, Rabu (7/2/2024) kemarin.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Hal itu menjadi bukti nyata keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek dalam melestarikan lingkungan. Dalam peresmian tersebut, bupati tidak sendirian, dia bersama instansi terkait, yakni, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta PLN.

Orang nomor satu di lingkup Pemkab Trenggalek itu berharap, langkah tersebut dapat mendorong dan memberikan contoh bagi masyarakat lain untuk melakukan hal yang sama. Sebab, jika dikelola dengan baik, menjaga ekologi itu juga memberikan dampak ekonomi. “Harapannya nanti bagaimana ekonomi dan ekologi bisa berjalan beriringan”, ungkap Bupati Mochamad Nur Arifin.

Dengan begitu, lanjut Bupati Ipin, sapaan akrab Mochamad Nur Arifin itu, upaya pelestarian lingkungan sejalan dengan membuka peluang ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat. Dia juga berterima kasih kepada KLHK, PLN, Nusantara Power, serta seluruh pihak terkait termasuk swasta yang telah memberikan bantuan corporate social responsibility (CSR) untuk terwujudnya Agro Forestry Sukorejo.

“Kami memilih lahan bekas tambang, karena diibaratkan sebagai simbol bahwa perekonomian dulu selalu diasosiasikan dengan perekonomian yang merusak, yang degeneratif. Sedangkan ini merupakan bagian dari regeneratif ekonomi,” jelasnya.

Peresmian tersebut juga untuk menampik anggapan masyarakat. Yakni, lahan yang sudah ditambang tidak bermanfaat karena tidak ada mineralnya ataupun tidak ada batunya. Anggapan tersebut keliru, karena ternyata bisa bermanfaat menjadi amfiteater untuk pusat yang bernama kampung budaya dan kampung wisata.

Apalagi, dalam acara tersebut juga ada lubang-lubang bekas tambang tanah digunakan sebagai embung, sumber protein, dan sumber ekonomi. Sebab di lokasi itu disediakan perahu bebek-bebekan untuk disewakan. Sebagai sumber air tanah yang nantinya menjadi semacam water resistant nya.

“Ini menjadi contoh, karena orang biasanya mau mengerjakan itu bila sudah ada buktinya, bahwa menjaga lingkungan itu ada rezekinya. Setelah itu, rezeki lain pasti nurut,” terangnya.

Dia mengatakan, dalam proses ini tidak ada kesulitan yang berarti. Kesulitannya hanya meyakinkan masyarakat bahwa lahan-lahan yang tidak berguna seperti bekas tambang di Desa Sukorejo bisa bernilai ekonomi.

“Memang butuh waktu, tempat ini sudah berjalan dua tahun untuk merintisnya, dan sekarang ini sudah mulai kelihatan bentuknya,” tandasnya.

× How can I help you?