Scroll Untuk Membaca Artikel
Sosbud

Kenang Jasa Para Pahlawan, Segenap Paguyuban dan Budayawan Gelar Doa Bersama di Surabaya

×

Kenang Jasa Para Pahlawan, Segenap Paguyuban dan Budayawan Gelar Doa Bersama di Surabaya

Sebarkan artikel ini
IMG 20191110 WA0003
Pengurus Paguruban Kertanegara , Gus IMM beserta para budayawan

SURABAYA, limadetik.com — Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan para budayawan, paguyuban dan padepokan yang ada di Jawa Timur seperti Paguyuban Prabu Kertanegara, Padepokan Padangê Ati (Batu), Padepokan Perahu Kanjeng (Mojokerto) dan lainnya mengadakan doa bersama lintas agama.

Pada kegiatan ini para paguyuban dan budayawan mengangkat tema “Doa untuk negeri tercinta” yang berlansung di titik nol depan kantor Gubernur Jawa Timur dengan dihadiri sekitar 200 peserta. Baik itu datang secara sendiri ataupun anggota paguyuban dan padepokan.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Acara ini sendiri dilaksanakan pada Sabtu, (9/11/2019) malam yang dimulai sekitar pukul 19:00 Wib hingga selesai. “Dengan adanya kegiatan ini maka kita jangan sampai melupakan perjuangan para pahlawan dalam membela atau memperjuangkan kemerdekaan dan semangat arek-arek Suroboyo harus dilestarikan terus seperti peristiwa peperangan 10 November yang silam” kata Iswandi salah satu pengurus paguyuban prabu kertanegara.

Iswandi menjelaskan, dengan adanya kegiatan doa lintas agama yang dilakukan oleh para paguyuban ataupun padepokan sangat baik karena dengan kegiatan ini diharapkan lebih memperkuat persatuan dan kesatuan antar lintas agama, Paguyuban atau Padepokan dan sesuai dengan semangat Hari Pahlawan.

Kegiatan ini jangan hanya menjadi seremonial semata, tapi bisa diterapkan kepada masyarakat luas, dan kegiatan ini bisa dilaksanakan terus menerus” terangnya.

Sementara itu, Imam Nabila atau yang akrab di panggil Gus IMM pemilik padepokan perahu Kanjeng mengatakan, kegiatan untuk memperingati hari Pahlawan sebetulnya sangat bagus tujuannya, tapi sayangnya ada hal yang tidak seharusnya ada di acara ini tetapi bisa ada kegiatan ini sehingga berberantakan.

“Undangannya doa bersama, tapi ada kegiatan yang tidak sesuai dengan undangan  seperti deklarasi atau presidium, dan mengangkat saya, yang saya tidak bersedia. Padahal harapan saya kegiatan ini tidak ada penonton atau ditonton tetapi duduk bersama, satu Jiwa, satu rasa dalam misi kita ini sama” papar Gus IMM.

Ditambahkan Gus IMM, kedepannya kegiatan ini harus tertata dan lebih baik lagi dengan lintas agama bukan seperti tadi yang kita tidak tau ini dari agama apa. (tnt/yd)

× How can I help you?