Scroll Untuk Membaca Artikel
Artikel

Pengaruh Teknologi Blockchain dalam Pengauditan Keuangan

×

Pengaruh Teknologi Blockchain dalam Pengauditan Keuangan

Sebarkan artikel ini
Pengaruh Teknologi Blockchain dalam Pengauditan Keuangan
Ilustrasi

Pengaruh Teknologi Blockchain dalam Pengauditan Keuangan

Oleh: Herlini Agustini
Universitas Muhammadiyah Malang

______________________________

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

A. Pendahuluan
ARTIKEL – Perkembangan teknologi yang sangat pesat dapat memunculkan beragam inovasi di era revolusi industri 4.0 yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan. Konsep blockchain awalnya diterapkan pada dunia bitcoin namun terjadi paradigma, dan konsep blockchain dapat digunakan di berbagai bidang industri mulai dari sektor keuangan hingga supply chain, sektor publik, manajemen kekayaan intelektual, dan sebagainya.

Manifestasi terbesar dari teknologi blockchain yang paling dikenal oleh masyarakat saat ini adalah bitcoin. Bitcoin merupakan aplikasi pertama dari teknologi blockchain di mana sistem ini berlandaskan jaringan peer-to-peer yang berada di atas internet yaitu sistem mata uang virtual yang menghindari otoritas pusat, mentransfer kepemilikan, serta mengkonfirmasi transaksi.

Sistem pembayaran elektronik berdasarkan bukti kriptografi adalah yang dibutuhkan dan tanpa memerlukan perantara pihak ketiga. Potensi blockchain secara radikal dapat mengubah aktivitas akuntansi, audit, dan kontrol yang diharapkan memiliki dampak signifikan pada profesi akuntansi dan audit ke depannya.

Teknologi ini akan menghasilkan revolusi penting dari cara dokumen dan juga buku besar yang akan dihasilkan, dikendalikan, diarsipkan, dan diperbaharui, sehingga akan menghasilkan suatu pembukuan entri universal. Dengan demikian dengan adanya artikel ini bisa memahami bagaimana pengaruh blockchain terhadap dunia akuntansi dengan seiringnya perkembangan teknologi.

B. Pembahasan
Munculnya teknologi blockchain memberikan dampak yang sangat luas terhadap bidang finansial. Aktivitas audit mampu berubah secara radikal dengan adanya teknologi blockchain dikarenakan penggabungan pengembangan teknis, inovasi pada servis dan proses, aplikasi seperti smart contract, dan atau publicly-held registers.

Prosedur atas audit maupun kontrol bisa berubah dengan sangat signifikan atau bahkan menjadi tertinggal dikarenakan transparansi, kemudahan atas pelacakan, kemampuan untuk tidak bisa dihapus, ataupun integrasi atas peraturan dan prosedur yang mendukung teknologi untuk meningkatkan kualitas proses serta informasi yang dihasilkan.

Hal ini dapat menjadi kesempatan bagi para auditor untuk kembali mendesain praktik terbaik, melakukan pembaruan pada aturan dan prosedur, mampu menentukan standar dari prosedur yang mampu berinovasi untuk memberikan layanan yang memiliki nilai tambah yang dapat menciptakan standardisasi baru pada aktivitas proses audit itu sendiri.

Saat ini, berbagai aktivitas masih mengandalkan layanan dari pihak ketiga yang dipercaya, dimana di masa mendatang partisipasi dari pihak ketiga mampu menjadi berkurang dikarenakan adanya disintermediasi pada berbagai sektor, termasuk keuangan, seni, Kesehatan, Kesehatan, literasi, asuransi, serta bidang audit dan keuangan.

Jenis aset baru juga sangat sulit diukur dalam sistem akuntansi tradisional, maka dari itu aset dapat dikelola oleh akuntansi blockchain. Prosedur akuntansi dan audit saat ini memakan waktu dan mahal, bahkan di berbagai kasus prosedur tersebut tidak efektif, triple-entry accounting dengan penggunaan blockchain adalah suatu cara baru dan berpotensi jauh lebih efisien untuk mencapai kepercayaan dan transparansi sehingga di masa depan akan mengganggu industri akuntansi.

Blockchain pada dasarnya menjadi solusi pencatatan yang lebih maju dari pada proses tradisional, dengan adanya pencatatan berbasis blockchain bertujuan melindungi sistem pencatatan dari fraud, korupsi, serta gangguan lainnya, sehingga menghasilkan peningkatan akurasi dan keandalan dari sistem tradisional.

Penerapan blockchain pada bisnis mampu membantu perusahaan untuk menciptakan interaksi digital atau pencatatan transaksi yang transparan, aman, lebih mudah diaudit, efisien, dan meminimalisir terjadinya interupsi.

Setiap dokumen yang diarsip dengan kode unik dan tersambung pada buku besar juga akan membantu auditor ataupun para akuntan profesional untuk menjalankan pekerjaan dengan lebih mudah serta mampu mengurangi proses manual dan membantu memastikan bahwa pelacakan atas kelengkapan transaksi bisa dilakukan dengan lebih efisien.

Ketergantungan atas pengetesan transaksi finansial juga bisa berkurang seiring dengan implementasi blockchain. Sebagai contoh, pada proses konfirmasi atas piutang dan utang mampu dieliminasi jika data sudah diupload dan diterima oleh jaringan blockchain, yang kemudian detail dari transaksi bisa disebarkan ke seluruh jaringan, dan pada akhirnya mampu menyediakan verifikasi secara real-time untuk transaksi atau transfer dana terkait.

Hal ini mampu membuat proses konfirmasi oleh auditor tidak lagi dibutuhkan. Salah satu Kantor Akuntan Publik yang sudah mulai beralih ke blockchain adalah Deloitte melalui platform Deloitte COINIA yang diciptakan untuk menganalisis berbagai aset digital, pengambilan data pada blok tertentu yang spesifik, dan verifikasi atas kepemilikan.

C. Kesimpulan
Teknologi Blockchain memiliki potensi untuk mengubah akuntansi seperti yang kita kenal sekarang ini yang dapat menjadi cara untuk sangat mengotomatisasi proses akuntansi sambil tetap mengikuti standar peraturan.

Seperti yang dinyatakan sebelumnya, ada banyak cara untuk mulai menggunakan teknologi blockchain. Efek domino dari aplikasi baru yang dibangun di atas satu sama lain hampir pasti akan mengikuti, yang mengarah ke layanan baru yang belum pernah terdengar sebelumnya.

× How can I help you?