Mahasiswa PMM UMM Gelombang 4 Kelompok 90 Gelar Sosialisasi Media Sosial: Melibatkan Orang Tua dalam Era Digital
LIMADETIK.COM, BATU – Pada Minggu 11 Februari 2024 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dari Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) gelombang 4 kelompok 90 telah mengambil inisiatif yang luar biasa dengan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi tentang penggunaan media sosial di Rw 07 Desa Temas, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur.
Kegiatan ini memiliki tujuan untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dibawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM).
Kelompok 90 Gelombang 4 PMM UMM ini beranggotakan 5 orang masing-masing, Hilmy Rasyid (koordinator), Zahra Sabilla Usman (pdd), Farida (bendahara), Dimas Dzaki (sekertaris) dan Seprianto Paembonan (pelaksana lapangan), dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Hudaniah, S.Psi, M.Si.
Dengan semangat pemberdayaan masyarakat, mereka tidak hanya memberikan pemahaman tentang penggunaan yang aman dan positif dari platform seperti TikTok dan Instagram kepada para pemuda, tetapi juga memperluas jangkauan sosialisasi ini dengan melibatkan orang tua melalui buku panduan khusus.
“Buku panduan ini dirancang dengan fitur-fitur khusus yang memungkinkan orang tua untuk terlibat secara aktif dalam pemantauan dan pembimbingan aktivitas online anak-anak mereka” kata koordinator PMM UMM kelompok 90 gelombang 4, Hilmy Rasyid, pada media ini, Jumat (16/2/2024).
Menurut Hilmy, distribusi buku panduan ini selama sesi sosialisasi menjadi langkah yang sangat efektif untuk mendukung edukasi masyarakat tentang penggunaan yang bertanggung jawab dari media sosial.
“Keputusan untuk melibatkan orang tua dalam edukasi media sosial juga bertujuan untuk membangun kesadaran bersama akan pentingnya pengawasan dan pendampingan terhadap aktivitas online anak-anak” ucapnya.
Hal ini lanjut Hilmy, penting mengingat cepatnya perkembangan teknologi dan potensi risiko yang terkait dengan penggunaan media sosial jika tidak diawasi dengan baik.
“Dengan adanya panduan khusus ini, diharapkan orang tua dapat lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan yang timbul seiring dengan meningkatnya interaksi anak-anak mereka dengan dunia digital” ungkapnya.
Dikatakan Hilmy, langkah proaktif ini juga mencerminkan komitmen mahasiswa UMM dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, terutama di wilayah pedesaan. Dengan menggunakan pendekatan yang inklusif dan progresif, mereka tidak hanya menjadi agen perubahan yang membantu mengurangi risiko penyalahgunaan media sosial, tetapi juga menjadi contoh inspiratif bagi mahasiswa lainnya di seluruh negeri.
“Semangat kolaboratif antara universitas dan masyarakat yang ditunjukkan dalam inisiatif ini memberikan harapan akan adanya perubahan yang berkelanjutan dan positif dalam penggunaan teknologi digital di masyarakat” pungkasnya.