Scroll Untuk Membaca Artikel
Nasional

Mulai Turun Hujan, Produksi Garam Rakyat di Sumenep Hanya 50 Persen

×

Mulai Turun Hujan, Produksi Garam Rakyat di Sumenep Hanya 50 Persen

Sebarkan artikel ini
garam sumenep
Petani Garam Sumenep

SUMENEP, limadetik.com – Produksi garam rakyat di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur musim ini berbeda jauh dibandingkan tahun sebelumnya. Buktinya produksi garam di Desa Karang Anyar, Kecamatan Kalianget saat ini hanya sekitar 50 persen.

“Tahun lalu satu ‘Mantong’ (10 kotak pegaraman) menghasilkan 50 ton dalam satu musim. Saat ini hanya menghasilkan sekitar 25 ton,” kata salah satu petani garam setempat, H. Adi Pranoto, Senin (19/10/2020).

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Merosotnya produksi garam menurut H. Adi disebabkan beberapa hal. Di antaranya musim kemarau yang pendek, sekitar 5 bulan. Sebab, saat ini telah turun hujan meskipun dengan intensitas rendah. Di samping itu juga petani dalam mengelola lahan kurang antusias.

“Petani kurang semangat. Harga garam tahun ini murah,” ujarnya.

Harga garam rakyat di tingkat petani hanya Rp 300 per kg. Meskipun harga segitu petani tidak rugi. Hanya saja tidak mendapatkan keuntungan yang maksimal. Versi petani harga garam minimal Rp 1.000 per kg.

“Kami harap murahnya harga garam ini mendapat perhatian dari pemerintah. Pemerintah memberikan solusi supaya harga garam mahal, minimal Rp 1.000 per kg,” harapnya.

Sumenep merupakan salah satu penghasil garam terbaik di Indonesia. Terdapat beberapa daerah penghasil garam dengan kualitas tinggi, di antaranya Kecamatan Kalianget, Bluto, Saronggi, Gapura, dan Kecamatan Dungkek.

(hoki/yd)

× How can I help you?