Scroll Untuk Membaca Artikel
Politik

PTPS Kecamatan Sapeken Meradang, Tidak Diberi Biaya Transportasi dan Uang Makan

×

PTPS Kecamatan Sapeken Meradang, Tidak Diberi Biaya Transportasi dan Uang Makan

Sebarkan artikel ini
PTPS Kecamatan Sapeken Meradang, Tidak Diberi Biaya Transportasi dan Uang Makan
Ilustrasi

PTPS Kecamatan Sapeken Meradang, Tidak Diberi Biaya Transportasi dan Uang Makan

LIMADETIK.COM, SUMENEP – Sejumlah petugas Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) di Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur meradang, pasalnya, para ujung tombak pengawas Pemilihan Umum (Pemilu) yang berlangsung 14 Februari 2024 kemarin tidak pernah diberikan uang transportasi dan uang makan saat ada kegiatan, Rabu (13/3/2024).

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Salah satu petugas PTPS Kecamatan Sapeken, Johan Wahyudi kepada media ini mengungkapkan adanya kejanggalan di hampir setiap kegiatan yang berkaitan dengan PTPS, salah satunya ketika ada pertemuan di Kecamatan bersama Panwascam.

“Pertama, kami mulai mnemukan kejanggalan pada saat pelantikan, kami (PTPS, red) tidak mendapatkan biaya transport sepeserpun padahal kami nyewa perahu untuk bisa sampai ke Kecamatan, dan tidak mendapatkan uang makan, lantas saya adukan ke PKD desa saya terkait masalah ini, dan dijawab nanti menyusul” kata Johan Wahyudi, Rabu (6/3/2024) lalu.

Selain itu lanjut Johan, pihaknya juga ketika ada bimtek tidak pernah mendapatkan apa-apa, baik makan maupun transportasi. “Saat pelaksanan bimtek kami juga tidak mendapatkan sepeserpun dana transpot dan uang makan, setelah saya tanyakan PKD nanti sekalian masuk rekening bpk ibu” ujar Johan menirukan Umi, sekaku PKD.

Dirinya kata Johan, tidak berhenti memperjuangkan nasibnya dan teman-teman nya untuk mencari tahu berkaitan dana transportasi dan makan. Pada waktu ada pertemuan dengan Panwascam Sapeken.

“Ketika pertemuan PKD saya juga menggaungkan terkait honor PTPS karna dari awal tidak mendapatkan biaya makan, Panwascam menyatakan bahwa honor PTPS Itu akan masuk kisaran 2 juta lebih di kenakan biaya operasional, ini juga janggal sebab kami hanya terima Rp 1.450.000 rupiah semuanya” ungkapnya.

Tidak hanya itu tambah Johan, pihaknya juga tidak mendapatkan transpot pengawalan logistik. Dan puncak kilmaknya setelah selesai tiba tiba panwascam menyampaikan di group WhatsApp bahwa honor PTPS di samakan saja dengan KPPS.

“Ketika itu, setelah semuanya usai kegiatan Pemilu, tiba-tiba panwascam kok malah kirim chat di group WA, bahwa honor PTPS disamakan dengan KPPS, apakah ini memang aturan secara nasional atau hanya permainan saja” pungkasnya.

× How can I help you?