Scroll Untuk Membaca Artikel
Politik

Ketua Fraksi PKB Sumenep: Tidak Masalah Siapapun Ketua DPRD Nanti

×

Ketua Fraksi PKB Sumenep: Tidak Masalah Siapapun Ketua DPRD Nanti

Sebarkan artikel ini
Ketua Fraksi PKB Sumenep: Tidak Masalah Siapapun Ketua DPRD Nanti
Ketua Fraksi PKB Sumenep, M. Muhri

Ketua Fraksi PKB Sumenep: Tidak Masalah Siapapun Ketua DPRD Nanti

LIMADETIK.COMsum, SUMENEP – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sejak era reformasi hingga tahun 2019 telah menjadi partai pemenang Pemilu di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Akan tetapi pada pemilu tahun 2024 ini, PKB diprediksi akan tersingkir oleh PDIP dan sekaligus bisa menjadi Ketua DPRD.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Namun demikian, PKB masih tetap menjadi salah satu partai besar dan eksis khususnya di Kabupaten Sumenep, sebab kursi PKB di DPRD Sumenep pada pemilu kali ini diprediksi hanya terpaut 1 kursi saja. Artinya PKB masih bertahan di 10 kursi DPRD.

Menanggapi hal itu, Caleg DPRD Sumenep dapil 5, M. Muhri sekaligus incumbent yang saat ini masih menjabat pimpinan Fraksi PKB menegaskan, bahwa siapapun nantinya yang menjadi pemenang atau kursi terbanyak di DPRD bukan suatu masalah.

“Tidak masalah, siapapun ketua DPRD Sumenep nantinya, tentu itu sudah bagian dari demokrasi kita. Dan kami (PKB) tidak masalah soal itu” kata M. Muhri, Selasa (5/3/2024).

Muhri mengingatkan, untuk saat ini proses penghitungan suara di tingkat Kabupaten masih berlangsung oleh KPU Sumenep, sehingga apa yang berkembang saat ini masih berupa tafsiran setiap orang. Dan itu sah-sah saja.

“Kita masaih menunggu hasil akhir penghitungan KPU Sumenep. Baru nanti akan ketemu jumlah real setiap caleg maupun partai nya berapa. Dan berapa kursi perwakilan partain nya. Tapi kami di PKB tetap meyakini tidak akan kurang dari 10 kursi, atau bisa saja lebih. Pokok intinya tunggu KPU” ungkapnya.

Disinggung saat pleno terbuka hasil rekapitilasi Pemilu 2024 pada pembacaan D hasil oleh PPK Pragaan pada Senin 4 Maret 2024 kenarin, saksi dari PKB melakukan keberatan dan keluar dari forum rapat, Muhri mengatakan belum tahu persoalan yang sebenarnya. Namun informasi yang didapatnya ada ketidaksamaan antar catatan saksi dan PPK.

“Kalau soal itu saya belum tahu pasti seperti apa, hanya saja saya dengar suara PKB secara nasional ada ketidak cocokan, jadi itulah kenapa mereka (saksi, red) keluar. Dan setelah PPK Pragaan selesai, saksi PKB kembali lagi ke forum atau pleno terbuka” demikian mantan Ketua Ansor Sumenep itu menyampaikan.

× How can I help you?