Scroll Untuk Membaca Artikel
Daerah

Study Gerakan Islam: Membaca Historis Gerakan Islam dalam Rangka Memetakan Peradaban

×

Study Gerakan Islam: Membaca Historis Gerakan Islam dalam Rangka Memetakan Peradaban

Sebarkan artikel ini
Study Gerakan Islam: Membaca Historis Gerakan Islam dalam Rangka Memetakan Peradaban
Kegiatan LK 2 di Kediri

Study Gerakan Islam: Membaca Historis Gerakan Islam dalam Rangka Memetakan Peradaban

LIMADETIK.COM, MOJOKERTO – “Kader HMI Harus Paham Cara Bergerak Sebagai Kelompok Islam HMI Cabang Mojokerto menyelenggarakan Latihan Kader 2 (LK 2) pada 3-10 Maret 2024” Demikian Dzhilaal Bahalwan, Fungsionaris Badko HMI Jatim.

GESER KE ATAS
SPACE IKLAN

Kegiatan yang bertempat di Balai Diklat Kota Mojokerto tersebut dihadiri oleh 33 peserta yang dari berbagai cabang seluruh Indonesia.

Dzhilaal Bahalwan, menyatakan, bahwa forum training tingkat kedua dalam HMI tersebut harus menjadi titik balik seorang kader. Tidak boleh lagi lulusan LK 2 bersikap pasif atas keadaan, oleh karenanya diperlukan gerakan penyadaran dalam forum.

Dalam forum tersebut, pengurus Badko HMI Jawa Timur itu mengisi materi Studi Gerakan Islam. Di kesempatan tersebut, Dzhilaal menyebut bahwa kader HMI tidak boleh lupa atas statusnya sebagai bagian dari kelompok Islam besar di Indonesia.

“Islam dalam pengertian historisitas pemeluknya, telah melewati berbagai fase sejak kelahirannya. Dari mulai masa kejayaan zaman Rasulullah hingga Abbasiyah, masa kegelapan di abad pertengahan, hingga kembali menguat masa pembaharuan pada abad ke-19” katanya.

Dzhilaal menyinggung, estafet gerakan pengembangan kualitas umat Islam ini harus dijalankan dengan seksama.
Jangan sampai umat Islam, karena ketidaktahuannya, justru melanjutkan estafet gerakan kelompok lain yang bisa jadi mengikis cita-cita umat Islam.

“Oleh karenanya kader HMI harus memiliki wawasan luas dan kesadaran tinggi atas gerakan Islam yang sudah terjadi hingga kini, termasuk dalam aspek politik. Kesadaran dan kemampuan politik umat Islam yang lemah akan dapat menjadikan basis pendidikan dan sosial yang selama ini dibangun lemah pula” terangnya.

Alumni Magister Studi Islam UIN Sunan Ampel tersebut juga menegaskan bahwa penguatan civil society moslem ialah hal yang mendesak di tengah praktik politik dinasti dan politik kartel semakin membesar dan dianggap lazim di negeri ini.

“Sehingga, kelompok Islam benar-benar dapat menjadi the guardian bagi tegaknya demokrasi di Indonesia” tutupnya.

× How can I help you?